Terus Diburu, Kanguru di Merauke Nyaris Punah  

Reporter

Editor

Minggu, 29 Juli 2012 03:30 WIB

AP/Mark Graham

TEMPO.CO, Jayapura – Kanguru, atau walep (saham) dalam bahasa Malind Anim, semakin berkurang di Taman Nasional Wasur Merauke, Papua. Penurunan jumlah kanguru sepuluh tahun terakhir ditengarai akibat perburuan liar menggunakan senjata.

"Sangat kurang, padahal saham itu adalah hewan yang dianggap sakral dari totem marga di penduduk Malind Anim," kata Hengky Mahuze, warga Kampung Bokem, Merauke, Sabtu, 28 Juli 2012.

Ia mengatakan, selain kanguru, rusa di kawasan konservasi Taman Nasional Wasur (TNW) juga menjadi sasaran pemburu gelap. Harga daging kanguru dan rusa begitu menjanjikan. Berkisar antara Rp 60 ribu-75 ribu per kilogram untuk rusa, sedangkan kanguru dari Rp 45 ribu-60 ribu per kilogram. "Kita sesalkan perburuan rusa dan kanguru. Kita menggunakan panah tradisional hanya untuk makan. Sementara pemburu liar, pakai senjata," ujarnya.

Kanguru atau saham berukuran kecil. Berbeda dengan kanguru Australia yang bertubuh besar, saham Merauke dilindungi karena merupakan hewan endemik daerah itu. Saham memiliki hubungan dengan totem marga Samkakai.

Totemisme atau keterkaitan marga dengan tumbuhan atau satwa berlaku di suku Malind Anim sejak nenek moyang. Marga Balagaize, misalnya, disebut erat dengan buaya dan burung elang, gebze disimbolkan dengan pohon kelapa, kaize; kasuari, dan basik-basik; babi. "Ada penghinaan kalau saham diburu, artinya itu juga membunuh kami orang Marind," kata Hengky.

Perburuan liar di Merauke, kata dia, berlangsung sejak puluhan tahun lalu. "Sekarang agak berkurang. Dulu, rusa diburu hanya untuk diambil tanduknya. Harga tanduk ratusan ribu. Dagingnya dibuang. Saham juga begitu, diburu untuk dijual di kota," katanya.

Kepala Balai Taman Nasional Wasur Dadang Suganda mengakui masih terdapat pemburuan rusa dan kanguru secara liar dalam taman nasional. "Itu tidak bisa dipungkiri, sebab di sekitar maupun di dalam kawasan ada masyarakat lokal yang bergantung hidupnya terhadap ekosistem taman nasional," ujar Dadang.

Masyarakat pemburu, kata Dadang, mendapatkan hewan tersebut dengan cara tradisional maupun modern. "Perburuan tradisional sasarannya hewan yang sudah tua dan untuk dikonsumsi. Ditakutkan adalah pemburu dari luar yang menggunakan senjata api, mereka yang membuat rusa dan kanguru makin habis," katanya.

Dari ribuan kanguru yang dapat ditemukan di taman nasional 20 tahun silam, hanya ratusan yang diperkirakan hidup saat ini. "Ada penangkaran kanguru, tapi kita akui bahwa akibat keterbatasan personel mengawasi taman, telah memberi celah perburuan liar tidak terpantau," kata Dadang.

Taman Nasional Wasur memiliki luas sekitar 430 ribu hektare. Memiliki potensi keanekaragaman hayati sangat tinggi. Kawasan ini juga merupakan tempat bagi beberapa jenis burung migran dari Australia dan Selandia Baru. Terdapat 403 spesies burung dengan 74 di antaranya endemik Papua. 114 spesies adalah hewan dan tumbuhan dilindungi.

JERRY OMONA

Berita Populer:
Beginilah Yusril ''Mengajari'' SBY

Gudang Ludes Terbakar, Jokowi Khusyuk Umroh

Misteri Binatang ''Jadi-jadian'' di New York

Begini Rupa Hewan Aneh yang Ditemukan di New York

Begini Kronologi Bullying di SMA Don Bosco

Berita terkait

4 Jenis Kanguru Pohon di Papua, Ada Mantel Emas, Hingga Dingiso yang Dianggap Sakral

17 Januari 2024

4 Jenis Kanguru Pohon di Papua, Ada Mantel Emas, Hingga Dingiso yang Dianggap Sakral

Berbeda dengan kanguru darat, kanguru pohon di Papua punya banyak jenis, bahkan ada yang dianggap hewan sakral.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.

Baca Selengkapnya

Seperti Burung Beo, Bebek di Australia Ini Bisa Tirukan Suara-suara

10 September 2021

Seperti Burung Beo, Bebek di Australia Ini Bisa Tirukan Suara-suara

Cerita bebek bisa bicara di Australia dibuktikan bukan isapan jempol.

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Australia, Merauke Ternyata Juga Memiliki Kanguru

25 Agustus 2021

Tidak Hanya Australia, Merauke Ternyata Juga Memiliki Kanguru

Merauke memiliki satwa unik, yakni kanguru mini. Berikut adalah penjelasan terkait kanguru mini.

Baca Selengkapnya

Karantina Virus Corona, Kanguru Masuki Kota Adelaide Australia

20 April 2020

Karantina Virus Corona, Kanguru Masuki Kota Adelaide Australia

Petugas polisi di Australia Selatan memantau masuknya hewan liar seperti kangaru ke tengah kota selama masa karantina virus Corona.

Baca Selengkapnya

Dunia Satwa: Kanguru Sudah Melompat Sejak Jutaan Tahun Lalu

6 Februari 2019

Dunia Satwa: Kanguru Sudah Melompat Sejak Jutaan Tahun Lalu

Peneliti Universitas Uppsala Swedia Benjamin Kear mengungkap bahwa kanguru sudah melompat jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Melihat dari Dekat Koala di Melbourne

23 Oktober 2018

Melihat dari Dekat Koala di Melbourne

Hari pertama sampai di Melbourne, saya mau ajak anak-anak lihat hewan khas Australia, kanguru dan koala.

Baca Selengkapnya

Dunia Satwa: Nenek Moyang Kanguru Ternyata Tidak Melompat

26 April 2018

Dunia Satwa: Nenek Moyang Kanguru Ternyata Tidak Melompat

Nenek moyang kanguru modern tidak melompat.

Baca Selengkapnya