TEMPO Interaktif, Madiun:Anggota DPRD Madiun, Mohammad Zainuri, menolak panggilan Polda Jawa Timur berkait kasus anaknya, Fathur Rahman Al-Ghozi, yang ditahan pemerintah Filipina dengan tuduhan kegiatan terorisme. Ia bersikukuh tidak punya kaitan apa pun dengan tindakan Al-Ghozi. “Buat apa saya memenuhi panggilan Polda Jatim!" kata Zainuri kepada Tempo News Room di Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Jumat (1/3). Politisi dari Partai Bulan Bintang itu menegaskan dirinya sudah lama tidak bertemu dengan anak kandungnya tersebut. Begitu mendengar rencana pemanggilan dari Polda Jatim, Zainuri langsung berkonsultasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Lilik Indarto Gunawan SH. Posisi ketua dewan sangat menentukan boleh tidaknya pemanggilan itu. Lagi pula, polisi harus membawa surat izin dari Gubernur Jawa Timur Imam Utomo. "Setelah ada kabar saya akan dipanggil Polda Jatim, saya langsung berkonsultasi dengan Ketua DPRD Madiun. Menurut beliau, pemanggilan tersebut dianggap tidak ada relevansinya," jelas M Zainuri. Jawaban itu semakin membuat Zainuri bersikukuh untuk tidak menggubris rencana Polda Jawa Timur memeriksa dirinya. Ia juga menegaskan selama ini telah memberikan keterangan pada aparat Polres Madiun menyusul tertangkapnya Ghozi beberapa waktu lalu. “Dengan pemanggilan Polda Jatim, seolah ada yang saya sembunyikan. Padahal semuanya sudah saya jelaskan," papar Zainuri. Ia mengaku secara fisik sudah berpisah dengan anaknya, selepas Ghozi lulus SDN Mojorejo sekitar tahun 1982. Saat itu, Ghozi melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Lulus dari sana, Ghozi melanjutkan kuliah ke Pakistan. (Dwijo U. Maksum)
Berita terkait
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya
4 menit lalu
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
14 menit lalu
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
Hari Bidan Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Mei sebagai penghargaan kepada para profesional kesehatan yang telah memberikan kontribusi besar dalam perawatan.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
28 menit lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.