Lulusan Paket B dan C Jadi Pengangguran?  

Reporter

Editor

Kamis, 19 Juli 2012 10:26 WIB

Pencari kerja memadati acara Career Fair 2010 di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/2). Tahun lalu jumlah pengangguran di Jawa Barat sekitar 2,26 juta orang atau sekitar 7,54% dari total penduduk usia produktif. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan lulusan pendidikan nonformal program Paket B dan C di Kabupaten Subang, Jawa Barat, jadi pengangguran. "Mereka masih dilihat sebelah mata," kata Kepala Bidang Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Yatin Fayadi, saat ditemui Tempo, di kantornya, Kamis, 19 Juli 2012.

Menurut dia, jumlah lulusan Peket B 2010 dan 2011 sebanyak 2.586 orang dan Paket C-nya 969 orang. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu. "Agar para lulusan Paket B dan C tidak terus menumpuk jadi pengangguran, kami akan memodifikasi program dengan tambahan pendidikan keterampilan. Programnya menjadi Paket B plus dan C plus," kata Yatin.

Yatin menjelaskan, pemberian pendidikan keterampilan tersebut akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah geografis Subang yang terbagi dalam tiga kategori wilayah, yaitu selatan dengan potensi pegunungan, tengah dengan potensi dataran, dan utara dengan pantai dan kelautan.

Misalnya, untuk peserta didik asal wilayah selatan cocok dibekali keterampilan, misalnya bidang perikanan dan pariwisata. Di bagian tengah cocok peternakan dan pertanian dan tambak dan pelayaran, termasuk juga memberikan pendidikan untuk kepentingan pasar luar negeri. Lembaga-lembaga kursus profesional akan dilibatkan dalam program ini.

"Hanya saja, untuk merealisasikannya memerlukan dukungan anggaran yang cukup besar," ujarnya.

Yahya Siregar, pengamat bidang pendidikan di Subang, mendorong program Paket B dan C Plus agar dibiayai APBD. "Daripada dana APBD dipakai program beasiswa ke Jerman yang belum jelas output-nya, mendingan program Paket B dan C plus yang dipastikan langsung membawa manfaat buat para peserta didiknya," ujar Yahya.

Hendra Purnawan, Sekretaris Komisi D DPRD Subang, menyatakan setuju jika dana miliaran rupiah untuk alokasi beasiswa ke Jerman diparkir jadi alokasi dana Paket B dan C Plus. "Akan lebih bermanfaat, apalagi yang akan mendapatkannya para peserta didik dari kalangan kurang mampu," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Berita terpopuler lainnya:
Demi Fans Muslim, Madrid dan Barca Revisi Logo
Yoris : Jika Kalla Dipecat, Golkar Hancur

Regina Kaget Dicium David Cook

Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan

Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet

Pelacur dan Mucikari Demo Kantor DPRD



Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

15 jam lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

1 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

3 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

5 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

9 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

9 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

10 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

10 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

10 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya