Petugas KPK Kejar-kejaran dengan Petugas Pajak  

Reporter

Editor

Minggu, 15 Juli 2012 00:30 WIB

Petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi sedang memarkir mobil tahanan baru di Gedung KPK Jakarta (21/2). TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat berupaya menyergap Kepala Kantor Pajak Bogor, Anggrah Suryo, dan pejabat PT Gunung Emas Abadi, Endang Dyah, ternyata diwarnai kejar-kejaran seperti di film.

Siang itu, suara decit tiga mobil memecah suasana siang yang sepi di depan Rumah Makan Padang Sederhana di kawasan Ruko Little China Blok JD Nomor 06 Perumahan Legenda Wisata, Bogor, Jumat lalu. Kijang Innova berwarna hitam yang baru saja terparkir di rumah makan itu langsung tancap gas. Disusul mobil Nissan X-Trail. Kedua mobil itu mengejar Toyota Avanza berwarna silver yang sudah melesat duluan.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan informasi adanya transaksi suap senilai Rp 300 juta itu diterima KPK sekitar pukul 08.00 WIB. Tim langsung diterjunkan ke tempat transaksi di kawasan Legenda Wisata, Cibubur.

Yani, penjaga rumah makan, tak menyadari bahwa penyidik KPK saat itu tengah mengintai Anggrah dan Endang. Padahal, dia menuturkan, ketiga penyidik KPK itu baru saja selesai makan. “Mereka pesan pecel ayam dan mi ayam,” kata Yani saat ditemui kemarin.

Aksi kejar-kejaran ketiga mobil itu berlangsung cukup lama. Keluar dari Perumahan Legenda Wisata, Anggrah dan Endang mencoba mengecoh penyidik KPK dengan masuk ke perumahan elite Kota Wisata. Ahmad Daud, penjaga perumahan, mengaku mendengar aksi kejar-kejaran itu dari temannya yang sedang bertugas saat kejadian. Menurut penuturan rekannya, tiga kendaraan itu melewati pos jaga keamanan dengan kecepatan tinggi. “Kayak kejar-kejaran di film. Tapi kami pun tidak tahu ada kejadian apa?” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Anggrah masuk ke Perumahan Kota Wisata dari Jalan Alternatif Cibubur. Anggrah terus melaju kendaraannya melewati dua bundaran, yakni pos keamanan Kota Wisata dan kantor pemasaran. Anggrah lalu belok ke kiri di bundaran ketiga di kawasan Sentra Eropa. Sekitar 300 meter dari bundaran itu, mobil yang dikendarai Anggrah kembali belok kiri di jalur Cluster Paris. Di tempat itulah KPK berhasil melumpuhkannya.

Ismadi, petugas di Cluster Paris, Kota Wisata, menuturkan, dari kejauhan, dia melihat mobil Avanza silver dipaksa berhenti setelah disalip Nissan X-Trail dan dihadang kendaraan dari arah berlawanan. “Saya lihat mobil sudah posisi melintang,” ucapnya.

KPK rupanya tak memberitahukan operasi tangkap tangan itu kepada pihak keamanan perumahan. Karena itulah, pihak keamanan perumahan pun tak mencegat kendaraan saat keluar gerbang. Namun Daud mafhum. “Mereka enggak mau operasinya bocor,” tuturnya.

FEBRIYAN | ILHAM TIRTA | SUKMA

Berita Terpopuler Lainnya
Bagaimana Cara Naik Taksi Mewah ini

Tebak Juara Babak Kedua Jokowi vs Foke

Anak Sylvester Stallone Tewas Over Dosis

Foke Dekati Ustad Hilmi dari PKS

Taksi Mewah Jajaki Jakarta

Berita terkait

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

3 Desember 2019

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

4 Oktober 2018

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

17 April 2018

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

1 Agustus 2017

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.

Baca Selengkapnya

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

24 Juli 2017

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.

Baca Selengkapnya

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

24 Juli 2017

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

11 Juli 2017

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

10 Juli 2017

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

10 Juli 2017

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya