DPRD Bandung Dikritik karena Titipkan Anak Sekolah

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 12:14 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Bandung - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dikritik karena menerbitkan "surat sakti" sebagai pengantar bagi anak-anak yang ingin masuk sekolah pada tahun ajaran ini.

Koordinator Koalisi Pendidikan Kota Bandung, Fridolin Berek, menilai surat itu menyalahi prosedur, tidak adil, dan melanggengkan kolusi.

Akan tetapi, kritik itu dinilai berlebihan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji. Dia mengaku sudah melihat beberapa surat titipan anggota DPRD di sejumlah sekolah yang dipersoalkan itu. Dia menilai surat itu tak berisi tekanan agar kepala sekolah menerima siswa titipan.

Dinas Pendidikan menilai surat pengantar anggota Dewan itu harus dilihat dari isinya. "Jika isi suratnya sekedar pengantar tidak salah. Kalau (isinya) menekan agar anak harus diterima sekolah, itu salah,” ujarnya.

Menurut Oji, dari beberapa lembar surat titipan yang telah dilihatnya tidak ada yang isinya mengintimidasi kepala sekolah. ”Yang saya lihat isi suratnya itu untuk dipertimbangkan dan diproses di sekolah ini,” katanya. Oji berkilah tak bisa menafsirkan surat semacam itu berkekuatan politis.

Adapun mengenai siswa yang diterima lewat jalur titipan pejabat atau anggota Dewan, Dinas Pendidikan tak bisa memberi sanksi, misalnya mengeluarkan anak dari sekolah. ”Anaknya enggak salah karena menjadi obyek. Yang salah itu penulis surat (titipannya),” ujar Oji.

Walaupun begitu, Dinas Pendidikan tak punya kewenangan untuk memberi sanksi kepada para pejabat atau anggota Dewan yang membuat ”surat sakti” tersebut.

Sebelumnya diberitakan Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha, kemarin mengaku membuat surat rekomendasi bagi 500 lebih siswa baru agar diterima di sekolah-sekolah tertentu dan dibebaskan biaya pendidikannya. Tindakan yang dilakukannya sejak 2007 itu, kata dia, untuk membantu siswa-siswa miskin agar bersekolah.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler:
Foke Tidak Angkat Telepon dari Jokowi?
Jokowi Dituding Khianati Warga Solo

Jokowi Unggul Karena Ilmu ''Kebatinan''

Pilkada DKI Digugat ke MK, Jokowi Bisa Menang 1 Putaran

Demokrat: Foke Kalah Karena Warga Berlibur

Jokowi Menang, Taufik Kiemas Kembali Sentil Mega

Asal Muasal Kotak-Kotak ala Jokowi-Ahok






Advertising
Advertising





Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

4 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

4 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

9 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

9 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

9 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

15 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya