Hitungan Cepat, Incumbent Kalah Telak di Tasik

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 19:00 WIB

ANTARA/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Jakarta -Pasangan Budi Budiman dan Dede Sudrajat unggul dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang digelar Senin, 9 Juli 2012. Itulah hasil perhitungan cepat atau quick count yang dilakukan Lingkaran Survai Indonesia (LSI), Budi-Dede meraih suara sebesar 58,14 persen dari daftar pemilih tetap sebanyak 449.201 orang.

Adapun Wali Kota incumbent Syarif Hidayat- Cecep Bagja Gunawan kalah telak dari pesaingnya. Dukungan suaranya hanya 34, 17 persen. Posisi buncit ditempati pasangan Mumung Marthasasmita dan Taufik Faturochman dari kandidat perseorangan hanya memperoleh suara 7,70 persen.

“Kemenangan pasangan Budi hampir menyeluruh di setiap daerah," ujar Direktur Executiv LSI, Toto Izul Fatah, di Hotel Santika Tasikmalaya, Senin, 9 Juli 2012.

Menurut dia, Budi unggul di Kecamatan Cihideung, Tawang, Bungursari, Cipedes, Indihiang, Kawalu, Mangkubumi, Cibeureum, Purbaratu dan Kecamatan Tamansari. Kemenangan paling telak terjadi di wilayah Bungursari, Cipedes dan Indihiang dengan perolehan suara mencapai 61 persen.

Hasil perhitungan cepat ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan tingkat sampling error sekitar satu persen. Sampel ini dilakukan di 200 tempat pemungutan suara. “Kemungkinan hasilnya tidak akan jauh beda dengan KPU, bisa naik atau turun sekitar satu persen,” ujar Toto.

Sebelumnya, LSI juga pernah melakukan survai tiga kali. Tingkat popularitas dan kesukaan reponden terhadap budi cukup berbanding lurus sekitar 80 persen. Sedangkan untuk wali kota incumbent Syarif Hidayat hanya dibawah 50 persen. Begitu pula dengan keinginan publik terhadap wali kota incumbent untuk mencalonkan kembali hanya sekitar 39 persen.

Toto menduga, kekalahan wali kota incumbent ini karena kekecewaan publik yang masif terhadap kebijakan pembangunan yang telah dilakukannya selama ini. Menurunnya kepuasan publik ini juga berdampak terhadap tingkat partisipasi pemilih.

Pada tahun 2007 lalu partisipasi pemilih mencapai 85 persen, sedangkan untuk pilkada tahun ini hanya 76,99 persen. “Pada dasarnya pemilih di kita ini banyak yang irasional, mereka hanya mengedepankan suka dan tidak suka tanpa mempertimbangkan kapabelitas para calon,” ujarnya.

Berdasarkan perhitungan suara sementara riil quick count KPU Kota Tasikmalaya di Gedung Juang 45, hingga pukul 17.45 WIB. Nomor urut 1, pasangan Budi Budiman dan Dede Sudrajat memperoleh suara 67.858 (59,74%), nomor urut 2, pasangan Mumung Marthasasmita dan Taufik Faturochman, sebanyak 10.077 (8,87%), nomor urut 3, wali kota incumbent Syarif Hidayat-Cecep Bagja Gunawan, memperoleh suara 35.662 (31,39%).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya Cholis Muchlis, mengatakan total raihan suara sah sementara sebanyak 113.597 dan suara tidak sah sebanyak 6.078 suara. Hasil peroleh suara sementara tersebut berasal dari 321 TPS dari total sebanyak 1.907 TPS. “Hasil ini belum final, keputusan resminya akan diumumkan nanti,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya