KPK Diminta Telusuri Motif Sumbangan Hartati

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 13:08 WIB

Hartati Murdaya. DOK/TEMPO/Muradi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan segera menelusuri motif Hartati Murdaya Poo untuk memberikan sumbangan terkait Pilkada Kabupaten Buol, yang melibatkan Bupati Buol Amran Batalipu. Sekalipun sumbangan terhadap calon kepala daerah adalah sesuatu yang wajar, bisa jadi terdapat motif inden politik di balik sumbangan tersebut.

“Si pengusaha bisa meminta timbal balik tertentu seperti mempengaruhi kebijakan kepala daerah demi kepentingan perusahaannya,” kata peneliti korupsi politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas, saat dihubungi Tempo, 9 Juli 2012.

Firdaus mengatakan, di daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam, kecenderungan seperti ini kerap kali terjadi. Bisa jadi Hartati memberikan sumbangan dengan maksud mendapatkan kemudahan izin perluasan lahan atau keistimewaan lain.

Nama Hartati Murdaya Poo, pemilik PT Hardaya Inti Plantations, yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, muncul setelah KPK menangkap tangan Yani Anshori, General Manager PT Hardaya Inti Plantations, dengan barang bukti uang Rp 3 miliar. Duit itu diduga suap berkaitan dengan pengurusahan hak guna usaha PT Citra Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantations di Kecamatan Bual, Kabupate Buol, Sulawesi Tengah.

Hartati mengaku pernah memberi sumbangan kepada Bupati Buol terkait Pilkada Kabupaten Buol 4 Juli lalu. Menurut Firdaus, sumbangan ini juga berpotensi digunakan calon kepala daerah untuk money politics atau menggunakan uang untuk mempengaruhi orang memberi suara kepadanya.

GADI MAKITAN

Berita Terkait

Hartati Murdaya Bantah Suap Bupati Buo
Sumbangan Hartati untuk Pilkada Buol
Hartati Akui Bertemu Bupati Buol
Wawancara Hartati: Itu Sumbangan, Bukan Suap

Kasus Bupati Buol Akan Seret Tersangka Lain
Bupati Buol Pantang Mundur Karena Dugaan Korupsi

Ada Senjata Tajam Saat Penangkapan Bupati Buo

Kasus Bupati Buol Akan Seret Tersangka Lain


Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

50 menit lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

57 menit lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

2 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

4 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

13 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

14 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

16 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

17 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

17 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

18 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya