Kekeringan, Petani Pantura Subang Berebut Air  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Juli 2012 10:48 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Subang - Kekeringan yang melanda kawasan Pantai Utara Subang, Jawa Barat, telah memantik terjadinya konflik horizonal antarpetani, meski belum sampai menimbulkan korban.

"Pemantiknya gara-gara rebutan air irigasi," kata Aco Warsono, Ketua Gabungan Kelompok Tani Tambaksari, Kecamatan Tambakan, saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 Juli 2012.

Saban hari, ujar Aco, ada ratusan petani asal Kecamatan Pamanukan, Sukasari, dan Legon Kulon menyerang ke lokasi pintu air Adul yang terletak di desanya. "Dengan golok dan parang di tangan, mereka ramai-ramai membobol pintu air dan mengancam siapa saja yang berusaha menghalanginya," tutur Aco.

Beruntung, dia bersama kepala desa, Kapolsek, dan Danramil mampu menenangkan petani asal desanya agar tidak meladeni tantangan para petani tiga kecamatan yang panik karena kekurangan air itu.

Konflik serupa juga terjadi di Kecamatan Pusakanagara. "Warga antardesa sudah mulai saling serang dengan golok di sejumlah pintu air irigasi sekunder. Beruntung, bisa kami relai," ujar Ela Nurlaela, Camat Pisakanagara.

Konflik antara petani di Kecamatan Tambakan, Pamanukan, Sukasari, dan Legon Kulon tersebut, kata Aco, disebabkan adanya proyek perbaikan jaringan irigasi sekunder Kamal-Tegal Lopang-Poponcol-Anggaranu sepanjang 10 kilometer, yang digarap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum yang bermarkas di Bandung.

Debit air yang biasanya mengalir 6 hingga 8 meter kubik per detik, gara-gara adanya proyek tersebut, gelontorannya diturunkan hingga 3 meter per detik. "Otomatis kiriman air irigasi ke hilir jadi seret," ujar Aco.

"Kalau ingin masalah rebutan air selesai, hentikan pengerjaan proyek perbaikan irigasi yang tidak tepat waktu itu," ujar Ujang Warin, Kepala Desa Rancasari Kecamatan.

Ia menyebutkan bersama gapoktan dan Camat Pamanukan telah membuat surat untuk BBWS Citarum soal usul penghentian proyek perbaikan jaringan irigasi itu. "Meminta supaya diteruskan pada September mendatang," Warin menegaskan.

Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Hendrawan, mengatakan kekeringan yang disebabkan cuaca kemarau ekstrem itu telah menimbulkan kekeringan terhadap 1.450 hektare areal tanaman padi berusia 10 hingga 35 hari. Dan ribuan hektare lainnya yang sawahnya sudah diolah tapi tak bisa ditanami.

"Jika dalam sepekan ke depan tidak ada pasokan air irigasi yang cukup dari Waduk Jatiluhur, ia memastikan akan terjadi musibah puso," kata Hendrawan.

Dedi Rohyadi, Kepala Divisi III Perum Jasa Tirta II Jatiluhur di Subang, mengaku irigasi Tarum Timur yang berfungsi mengairi areal persawahan di wilayah Pantura Subang telah menerima gelontoran air dari Waduk Jatiluhur yang cukup melimpah. "Sampai 55 meter kubik per detik," ujar Dedi. "Hitungan kami, air sudah disalurkan sampai 200 persen dari kebutuhan."

NANANG SUTISNA



Berita terpopuler lainnya:
Pemburu Partikel Tuhan asal Indonesia

Siap-siap Jelang Kiamat Internet

Pencarian Angka Partikel Tuhan

Kesempatan Anas Jadi Presiden Masih Terbuka

Terjemahan 3.226 Ayat Al-Quran Pemerintah Keliru?

Pengumuman SNMPTN Dimajukan Menjadi 6 Juli

Gara-gara Partikel Tuhan, Hawking Kalah US$ 100

Menang Piala AMI 2012, Ini Tweet Agnes Monica

Berita terkait

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.

Baca Selengkapnya

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.

Baca Selengkapnya

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.

Baca Selengkapnya