Lagi, Nazaruddin Diperiksa KPK untuk Angie

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juni 2012 10:22 WIB

Mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin saat di KPK, Jakarta, (28/06). Nazaruddin yang merupakan saksi untuk tersangka Angelina Sondakh dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlit dan kasus korupsi Pengadaan alat sejumlah universitas di Kemendiknas. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin hari ini, 28 Juni 2012, rencananya kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi untuk koleganya, Angelina Sondakh. Ini adalah pemeriksaan kedua KPK terhadap terpidana kasus suap Wisma Atlet tersebut.

"Dia diperiksa sebagai saksi untuk kasus penerimaan hadiah terkait anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, pagi ini.

Dalam kasus ini, Angelina sebagai anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat disangka menerima sejumlah imbalan terkait proyek di Kemendikbud dan Kemenpora. Total nilai proyek di dua kementerian itu disinyalir mencapai Rp 600 miliar.

Sejumlah rektor universitas sudah menjalani pemeriksaan di KPK terkait proyek pengadaan alat laboratorium yang menggunakan anggaran Kemendikbud itu. Di antaranya Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto, Rektor Universitas Tadulako Basyir Cyio, Rektor Universitas Pattimura HPB Tetelepta, dan Rektor Universitas Haluoleo Usman Rianse.

Seusai diperiksa KPK 25 Juni lalu, Usman membantah kampusnya pernah kecipratan anggaran pembangunan laboratorium. Namun, ia mengakui, ada alokasi fiktif senilai Rp 45 miliar untuk pembangunan laboratorium dalam paket anggaran yang disetujui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Padahal, menurut Usman, pihaknya tidak mengajukan alokasi pembangunan laboratorium. "Substansi pertanyaan hari ini adalah penolakan saya terhadap anggaran. Kami mengusulkan sepuluh paket, tapi di dalam situ tidak ada untuk Fakultas MIPA. Jadi kami anggap itu (alokasi dari Pendidikan Tinggi) kekeliruan. Entah salah ketik atau bagaimana," ujarnya.

Kuasa hukum Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto, Nazarudin Lubis, mengatakan kliennya pernah mendapat tawaran dari M. Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang. Mereka menawarkan diri untuk menggarap pengadaan alat-alat laboratorium yang saat itu kebetulan sedang dibutuhkan oleh IPB. Tapi tawaran itu ditolak Herry.

Angelina juga sempat datang menawarkan diri untuk menggarap proyek pengadaan alat laboratorium IPB senilai Rp 40 miliar tersebut. Tapi tawaran itu juga ditolak karena untuk mengadakan suatu barang IPB harus melalui proses lelang.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya