TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin hari ini, 28 Juni 2012, rencananya kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi untuk koleganya, Angelina Sondakh. Ini adalah pemeriksaan kedua KPK terhadap terpidana kasus suap Wisma Atlet tersebut.
"Dia diperiksa sebagai saksi untuk kasus penerimaan hadiah terkait anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, pagi ini.
Dalam kasus ini, Angelina sebagai anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat disangka menerima sejumlah imbalan terkait proyek di Kemendikbud dan Kemenpora. Total nilai proyek di dua kementerian itu disinyalir mencapai Rp 600 miliar.
Sejumlah rektor universitas sudah menjalani pemeriksaan di KPK terkait proyek pengadaan alat laboratorium yang menggunakan anggaran Kemendikbud itu. Di antaranya Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto, Rektor Universitas Tadulako Basyir Cyio, Rektor Universitas Pattimura HPB Tetelepta, dan Rektor Universitas Haluoleo Usman Rianse.
Seusai diperiksa KPK 25 Juni lalu, Usman membantah kampusnya pernah kecipratan anggaran pembangunan laboratorium. Namun, ia mengakui, ada alokasi fiktif senilai Rp 45 miliar untuk pembangunan laboratorium dalam paket anggaran yang disetujui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Padahal, menurut Usman, pihaknya tidak mengajukan alokasi pembangunan laboratorium. "Substansi pertanyaan hari ini adalah penolakan saya terhadap anggaran. Kami mengusulkan sepuluh paket, tapi di dalam situ tidak ada untuk Fakultas MIPA. Jadi kami anggap itu (alokasi dari Pendidikan Tinggi) kekeliruan. Entah salah ketik atau bagaimana," ujarnya.
Kuasa hukum Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto, Nazarudin Lubis, mengatakan kliennya pernah mendapat tawaran dari M. Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang. Mereka menawarkan diri untuk menggarap pengadaan alat-alat laboratorium yang saat itu kebetulan sedang dibutuhkan oleh IPB. Tapi tawaran itu ditolak Herry.
Angelina juga sempat datang menawarkan diri untuk menggarap proyek pengadaan alat laboratorium IPB senilai Rp 40 miliar tersebut. Tapi tawaran itu juga ditolak karena untuk mengadakan suatu barang IPB harus melalui proses lelang.
ISMA SAVITRI
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
1 hari lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
1 hari lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
1 hari lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 hari lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
1 hari lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
1 hari lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
2 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca Selengkapnya