Atasan Tommy Tidak Terindikasi Terlibat

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juni 2012 05:35 WIB

Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultan KPP Sidoarjo, Tommy Hindratno usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (14/06). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO , MAKASSAR: - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menyatakan telah memeriksa Kepala Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan dalam kasus suap yang menimpa anak buahnya, Tommy Hindratno. Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan yang bersangkutan tak terlibat dalam kasus Tommy.

“Direktorat Kepatuhan Internal sudah memanggil dia, ditanya, dicek, diinterogasi, tapi saat ini belum ada indikasi,” kata Fuad saat menghadiri kegiatan ramah-tamah bersama kantor wilayah pajak se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara pada Selasa lalu.

Dia menegaskan, meskipun hasil pemeriksaan internal belum menemukan indikasi keterlibatan, pihaknya tetap menyerahkan pemeriksaan selanjutnya ke tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Biar KPK yang melanjutkan penyelidikan untuk melihat siapa yang terkait,” ujarnya.

Awal Juni lalu, KPK memergoki transaksi suap antara Kepala Seksi Pelayanan dan Konsultasi KPP Pratama Sidoarjo Selatan Tommy Hindratno dan James Gunardji Budiharjo di sebuah rumah makan di Tebet, Jakarta Selatan.

James diduga konsultan pajak PT Bhakti Investama Tbk, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Namun dugaan itu dibantah oleh Hary. Dalam penangkapan tersebut, KPK menemukan barang bukti berupa uang senilai Rp 280 juta. Tommy dan James kini menjadi tersangka.

Dalam acara yang sama, Fuad juga mengungkapkan ancamannya akan mencabut Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) bagi pengusaha yang tidak pernah melaporkan pajaknya.

Dari sekitar 725 ribu pengusaha kena pajak (PKP) yang terdaftar, baru sekitar 260 ribu PKP (42 persen) yang menyerahkan Surat Pemberitahuan Masa PPN. Karena itu, Fuad menegaskan akan mendaftar ulang PKP yang ada.

“Sebab, orang atau pengusaha yang tidak melaporkan pajaknya menjadi peluang untuk menggelapkan uang negara,” Fuad menuturkan.

Praktek suap-menyuap yang terjadi belakangan ini, ia berujar, dipicu oleh adanya pengusaha atau wajib pajak yang tidak melaporkan pajaknya. “Mereka mengambil jalan pintas dengan menyuap petugas pajak.”


SAHRUL

Berita terkait

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

3 Desember 2019

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

4 Oktober 2018

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

17 April 2018

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

1 Agustus 2017

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.

Baca Selengkapnya

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

24 Juli 2017

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.

Baca Selengkapnya

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

24 Juli 2017

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

11 Juli 2017

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

10 Juli 2017

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

10 Juli 2017

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya