TEMPO.CO , MAKASSAR: - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menyatakan telah memeriksa Kepala Kantor Pelayanan Pajak Sidoarjo Selatan dalam kasus suap yang menimpa anak buahnya, Tommy Hindratno. Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan yang bersangkutan tak terlibat dalam kasus Tommy.
“Direktorat Kepatuhan Internal sudah memanggil dia, ditanya, dicek, diinterogasi, tapi saat ini belum ada indikasi,” kata Fuad saat menghadiri kegiatan ramah-tamah bersama kantor wilayah pajak se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara pada Selasa lalu.
Dia menegaskan, meskipun hasil pemeriksaan internal belum menemukan indikasi keterlibatan, pihaknya tetap menyerahkan pemeriksaan selanjutnya ke tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Biar KPK yang melanjutkan penyelidikan untuk melihat siapa yang terkait,” ujarnya.
Awal Juni lalu, KPK memergoki transaksi suap antara Kepala Seksi Pelayanan dan Konsultasi KPP Pratama Sidoarjo Selatan Tommy Hindratno dan James Gunardji Budiharjo di sebuah rumah makan di Tebet, Jakarta Selatan.
James diduga konsultan pajak PT Bhakti Investama Tbk, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Namun dugaan itu dibantah oleh Hary. Dalam penangkapan tersebut, KPK menemukan barang bukti berupa uang senilai Rp 280 juta. Tommy dan James kini menjadi tersangka.
Dalam acara yang sama, Fuad juga mengungkapkan ancamannya akan mencabut Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) bagi pengusaha yang tidak pernah melaporkan pajaknya.
Dari sekitar 725 ribu pengusaha kena pajak (PKP) yang terdaftar, baru sekitar 260 ribu PKP (42 persen) yang menyerahkan Surat Pemberitahuan Masa PPN. Karena itu, Fuad menegaskan akan mendaftar ulang PKP yang ada.
“Sebab, orang atau pengusaha yang tidak melaporkan pajaknya menjadi peluang untuk menggelapkan uang negara,” Fuad menuturkan.
Praktek suap-menyuap yang terjadi belakangan ini, ia berujar, dipicu oleh adanya pengusaha atau wajib pajak yang tidak melaporkan pajaknya. “Mereka mengambil jalan pintas dengan menyuap petugas pajak.”
SAHRUL
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya