ILO: Pekerja Anak Terbesar Ada di Indonesia Timur

Reporter

Editor

Minggu, 24 Juni 2012 18:26 WIB

Seorang anak sedang mengais sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamanggapa, Makassar, Minggu (13/5). Kondisi pekerja anak di Kota Makassar sudah tergolong mengkhawatirkan, tercatat ada 541 pekerja anak, mulai umur 8 sampai 18 tahun. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Pendidikan dan Pekerja Anak International Labour Organization (ILO), Dede Sudono, mengatakan dari 2,3 juta jumlah total pekerja anak sebagian besar berada di daerah Indonesia timur.

"Di daerah seperti Jawa dan Jakarta justru lebih rendah," kata Dede dalam diskusi di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2012.

Mereka yang digolongkan sebagai pekerja anak oleh ILO adalah anak usia 7-14 tahun. Pada 2009 lembaga Understanding Children's Work (UCW) mencatat ada 2,3 juta anak di Indonesia yang menjadi pekerja.

Dede mengatakan hampir separuh pekerja anak di Indonesia bekerja di sektor pertanian, disusul sektor jasa, kemudian manufaktur. Umumnya pekerja anak adalah laki-laki. Sepertiga anak yang bekerja di sektor jasa adalah pembantu rumah tangga. "Yang jadi pembantu banyak perempuan," kata Dede.

Kepala Sub-Direktorat Unit Pengawasan Norma Kerja Anak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hendar Rahman, mengatakan pemerintah berupaya menarik pekerja anak dari tempatnya bekerja. Pada 2012 pemerintah berencana menarik 10.750 anak dari tempatnya bekerja. Sementara tahun depan pemerintah berencana menarik 11 ribu anak. Hendar mengatakan pekerja anak yang ditarik akan dikembalikan ke pendidikan. Dari tahun ke tahun, kata dia, jumlah pekerja anak yang kembali ke pendidikan semakin meningkat.

Pada 2008, dari 300 anak yang ditarik dari tempatnya bekerja, hanya 24 persen yang kembali ke pendidikan. Pada 2011, dari 3.360 yang ditarik, 98 persen kembali ke pendidikan. Hendar mengakui angka penarikan pekerja anak yang ditetapkan pemerintah masih rendah. Sebab diakuinya memang perlu upaya dari banyak pihak, antar-kementerian ataupun dengan lembaga swadaya masyarakat, untuk menyelamatkan para bocah itu.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

29 Maret 2022

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

Diperlukan beberapa hal untuk mewujudkan hubungan industrial yang kondusif pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

9 Juli 2020

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ternyata memiliki tantangan salah satunya adalah membuat anak rentan jadi pekerja anak.

Baca Selengkapnya

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

24 Juni 2019

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

Selain tidak berizin, pabrik mancis yang terbakar Jumat lalu juga terbukti mempekerjakan anak - anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Menteri Yohana: Anak 0-18 Tahun Dilarang Bekerja, Alasannya...

23 April 2017

Menteri Yohana: Anak 0-18 Tahun Dilarang Bekerja, Alasannya...

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise menegaskan bahwa anak berusia 0-18 tahun dilarang bekerja.

Baca Selengkapnya

Muncikari Kerjakan Dua Remaja Depok di Warung Remang-remang

14 Februari 2017

Muncikari Kerjakan Dua Remaja Depok di Warung Remang-remang

Polres Depok menangkap muncikari Mami alias Heni dan Andika (27), yang menyekap dua anak remaja asal Depok untuk dijadikan pemandu lagu di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Bupati Dedi Mulyadi Beri Tajudin 'Cobek' Pekerjaan, Gajinya?  

24 Januari 2017

Bupati Dedi Mulyadi Beri Tajudin 'Cobek' Pekerjaan, Gajinya?  

Tajudin tak menyangka akan diberi pekerjaan oleh Dedi.

Baca Selengkapnya

Bebas, Tajudin Belum Ingin Berjualan Cobek Lagi  

15 Januari 2017

Bebas, Tajudin Belum Ingin Berjualan Cobek Lagi  

Tajudin baru bisa keluar penjara setelah dua hari vonis bebas yang diterimanya dari Pengadilan Negeri Tangerang.

Baca Selengkapnya

Kuli Bangunan Ikat Anak di Batu karena Tak Bisa Bayar Baby-Sitter  

23 Mei 2016

Kuli Bangunan Ikat Anak di Batu karena Tak Bisa Bayar Baby-Sitter  

Mereka tak mampu mengirim Shivani yang baru berusia 15 bulan ke tempat penitipan anak.

Baca Selengkapnya

Three in One Akan Dihapus karena Mengeksploitasi Anak

28 Maret 2016

Three in One Akan Dihapus karena Mengeksploitasi Anak

Anak dijadikan sumber nafkah orang tua dengan harga sewa Rp 200 ribu.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Kemudahan Pekerja di Kawasan Ekonomi Khusu

18 Februari 2016

Pemerintah Beri Kemudahan Pekerja di Kawasan Ekonomi Khusu

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berikan fasilitas dan kemudahan khusus untuk pekerja yang berada di delapan lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK

Baca Selengkapnya