TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengomentari siaran pers dari The Fund for Peace (FFP) yang menempatkan Indonesia masuk peringkat ke-63 dari 178 negara berdasarkan indeks negara gagal. Menurut dia, ada banyak penyebab yang menjadikan Indonesia masuk kategori negara di ambang kegagalan.
Salah satunya persoalan dalam pengelolaan pemerintahan. Tata kelola kenegaraan dan penyelenggara pemerintahan, kata dia, masih carut-marut. Selain itu, penyebab lain, di antaranya, tidak dilaksanakan kedaulatan negara oleh pemegang amanat.
"Meningkatnya gelombang gejolak perasaan publik yang semakin tidak terkendali, tingginya korupsi birokrasi, kejahatan yang meresahkan masyarakat, dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan," katanya, Rabu, 20 Juni 2012.
Tjahjo menilai penyebab lainnya akibat adanya kegamangan aparat penegak hukum dalam menuntaskan kasus besar, seperti skandal Bank Century, mafia pajak, mafia suara Komisi Pemilihan Umum, dan penegakan hukum lainnya yang dianggap masih tebang pilih. "Faktor keamanan tidak menjamin ketertiban masyarakat," katanya
Politikus yang juga anggota Komisi Pertahanan DPR ini juga melihat adanya ketidaksesuaian antara Presiden dan para menteri dalam memahami arah kebijakan. Para menteri, kata dia, saat ini hanya terkesan memenuhi tugas formalnya. "Setiap pengambilan kebijakan politik pembangunan masih belum mengimplementasikan dari empat pilar kebangsaan, khususnya kemajemukan dan kebinekaan," ujar dia.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Populer:
Google: 9.500 Konten Jahat Serbu Internet per Hari
Kandidat Wali Kota Terbaik Dunia, Ini Kata Jokowi
Rendang dan Cendol Tercatat di Akta Budaya Malaysia
Dahlan: Ada Dirut Tipe Kuda Liar dan Lemah Syahwat
Habis Menjambret Tertabrak Bajaj
Berita terkait
Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?
2 September 2021
Taliban sedang bersiap mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan. Siapa saja yang akan menjadi pejabat?
Baca SelengkapnyaWagub Uu Ajak ICMI Bangun Jabar
30 November 2019
Prioritas pembangunan Pemprov Jabar saat ini adalah mengurangi kesenjangan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaIngin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini
11 Oktober 2017
Konflik Amerika Serikat dan Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir ini memicu kekhawatiran terjadinya Perang Dunia III.
Baca SelengkapnyaDin Syamsuddin Sebut Konsep Khilafah Digaungkan HTI Salah Kaprah
23 Agustus 2017
Sebab, kata Din Syamsuddin, Indonesia telah menjalankan konsep khilafah dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman.
Menteri Penerima Opini Disclaimer dari BPK Bakal Kena Sanksi
24 Mei 2017
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengelolaan anggaran kementerian atau lembaga pemerintahan dari BPK harus baik di tahun depan.
Baca Selengkapnya2,5 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Publik Merasa Puas 64,4 Persen
22 Maret 2017
Lembaga Indo Barometer merilis hasil survei menyangkut evaluasi publik terhadap 2,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, tingkat kepuasan publik 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaAgus Pambagio: Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Buruk
2 Februari 2017
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengungkapkan masih belum berjalannya komunikasi publik yang baik dari pemerintah Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Pimpinan MPR Bahas UU MD3 Hingga Haluan Negara
24 Januari 2017
Jokowi dan Pimpinan MPR menggelar rapat konsultasi yang membahas UU MD3, Haluan Negara, 2 peringatan hari besar, dan Lembaga Pemantapan Pancasila.
Baca SelengkapnyaRayakan Dua Tahun Jokowi-Kalla, Fadli Zon Bikin Puisi
22 Oktober 2016
Fadli Zon mengatakan ini puisi dua tahun Jokowi-JK ini spontan dibuat di ponselnya.
Baca SelengkapnyaWiranto Panggil Sejumlah Menteri ke Kantornya, untuk Apa?
13 September 2016
Yang hadir dalam rapat koordinasi itu adalah anggota Tim Crisis Center pemerintah RI. Anggota tim yang belum tampak adalah Kepala BIN Budi Gunawan.
Baca Selengkapnya