Wahid: Hubungan dengan Yudhoyono karena Famili

Reporter

Editor

Senin, 29 Maret 2004 18:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa K.H. Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa kedekatannya dengan Susilo Bambang Yudhono belakangan ini bukan dalam rangka membangun koalisi politik. Hubungannya dengan mantan Menko Polkam tersebut karena masih ada hubungan famili dengan dirinya. "Yudhoyono itu generasi ke sembilan dari Kasan Besari atau Mangkunegoro II. Banyak yang tidak tahu masalah ini," kata Wahid saat bertemu dengan puluhan etnis keturunan Tionghoa di Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/3).Wahid lantas mendongengkan silsilah Yudhoyono. Konon, Kasan Besari mestinya mewarisi kedudukan kakaknya, Mangkunegoro I atau Raden Mas Sahid sebagai Raja di Kartasura. Namun karena dikhianati, akhirnya Kasan Besari menderita lumpuh. Oleh Mangkunegoro I, Kasan Besari diberi tanah perdikan di daerah Ponorogo. "Di sana Kasan Besari beranak pinak, dan Yudhoyono itugenerasi ke sembilan," kata dia.Menurut Wahid, hubungannya dengan Yudhoyono selama ini biasa dan tidak ada yang istimewa. Karena selain dengan Yudhoyono, Wahid juga menjalin hubungan dengan mantan Panglima TNI Wiranto, mantan Menteri Agama Tarmizi Taher dan mantan Menteri Transmigrasi Siswono Yudhohusodo. Hal itu dilakukan, kata dia, karena mereka mempunyai komitmen yang sama dalam membangun Indonesia. "Sedangkan kalau ada yang bertanya, siapa calon imam PKB? Ya kita tunggu sampai hasil pemilu legislatif selesai," imbuh Wahid.Setelah bertemu dengan etnis Tionghoa, pukul 10.00 WIB, Wahid langsung menuju lokasi kampanye terbuka PKB di Parkir Timur Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sekitar 15 ribu massa dan simpatisan PKB dari Surabaya dan Sidoarjo memadati kampanye tersebut. Selain Wahid, sejumlah juru kampanye nasional turut hadir. Diantaranya Ketua Umum PKB Alwi Sihab, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa dan Muhaimin Iskandar. Kampanye terakhir PKB di daerah pemilihan I Jawa Timur itu juga dimeriahkan beberapa artis ibu kota, di antaranya Dani Dewa, Ulfa Dwi Yanti, Rieke Dyah Pitaloka dan pelawak Kirun.Dalam orasinya Wahid menyatakan bahwa partainya sudah siap mengkikuti pemilu. Dia yakin, seandainya pemilu ditunda karena alasan teknis, partainya tetap akan menangguk kemenangan besar. Dalam kesempatan itu dia juga menyatakan kesiapannya untuk bersaing dalam pemilihan presiden. Kukuh S. Wibowo - Tempo News Room

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

23 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

26 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

42 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

46 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

51 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya