TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI) berunjuk rasa di kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin, 28 Mei 2012. Mereka meminta Direktur Rumah Sakit Daerah Pamekasan, Iri Agus Subaidi, mundur karena dinilai tidak becus mengurus rumah sakit.
Koordinator aksi, Hanafi, mengatakan tuntutan mahasiswa tersebut bukannya tanpa dasar. Berdasarkan hasil pantauan mahasiswa, dokter RSUD Pamekasan tidak ramah atau sering memarahi pasien yang berobat. "Bahkan, ada dokter yang baru memberi layanan terbaik setelah diberi sebungkus apel," katanya kepada Tempo.
Selain itu, kata Hanafi, pada hari Sabtu dan Minggu posisi dokter jaga sering kosong. Akibatnya, bila ada pasien datang, perawat meminta mereka kembali lagi hari Senin saat jam kerja kembali normal. "Ini merugikan masyarakat miskin," ujarnya.
Buk Pai, salah seorang pasien asal Palengaan, membenarkan pernyataan mahasiswa itu. "Kalau dikasih buah, dokternya sangat baik. Dokternya tidak minta, kita yang kasih," katanya.
Direktur RUSD Pamekasan, Iri Agus Subaidi, mengaku belum menemukan kasus seperti yang ditudingkan mahasiswa. Menurut dia, semua dokter bisa dipanggil kapan pun saat dibutuhkan pasien emergency. "Untuk dokter jaga, yang mengatur dinas kesehatan, bukan kami," katanya.
Iri Agus berjanji akan lebih mengintensifkan pengawasan di rumah sakit agar seluruh layanan terutama untuk warga miskin bertambah baik.
MUSTHOFA BISRI