Ditolak Malaysia, Irshad Mandji Ingin Bebas Berekspresi
Reporter
Editor
Kamis, 17 Mei 2012 20:26 WIB
Penulis buku Allah, Liberty and Love Irshad Mandji memberikan kuliah umum dalam diskusi buku Allah, Liberty and Love di Galeri Salihara, Jakarta, Jum'at (4/5). Dalam diskusi ini FPI beralasan menolak diskusi ini karena dihadiri oleh penulis Irshad Mandji yang menulis tentang islam liberal. TEMPO/ Agung Pambudhy
TEMPO.CO, Jakarta -Kehadiran Irshad Manji di Kuala Lumpur ditolak sejumlah kalangan. Dengan alasan keamanan, Borders Book and Monash University telah membatalkan acara-acara Muslim reformis Irshad Manji. Pembatalan itu disebabkan karena alasan keamanan. Borders mengklaim mendapat tekanan dari Departemen Agama Islam Selanggor.
Meski ditolak, Irshad Manji berkomitmen tetap akan menggelar diskusi. "Saya berkomitmen menggelar diskusi publik di Kuala Lumpur sebelum tim saya dan saya pergi," kata Manji dalam keterangan persnya, Kamis 17 Mei 2012.
"Kami tahu banyak orang Malaysia ingin mendengar tentang reformasi Islam dan moral karena keberanian saya di Twitter telah menerima dukungan dari orang Malaysia sejak saya mengumumkan kedatangan saya di KL kemarin," Irshad Manji menambahkan.
Penerbit buku Manji, KL berbasis ZI Publikasi, sedang mencoba mencari ruang publik untuk dapat menggelar diskusi bukunya Allah, Liberty & Love yang baru saja dirilis dalam bahasa Melayu. Buku dia sebelumnya, The Trouble with Islam Today, secara resmi dilarang di Malaysia.
Sebelumnya, Irshad Manji juga mendapat penolakan ketika menggelar diskusi bukunya berjudul Allah, Liberty & Love di Jakarta dan Yogyakarta.