Membatik Jadi Muatan Lokal di Jogja

Reporter

Editor

Minggu, 13 Mei 2012 20:34 WIB

Sejumlah anak Sekolah Dasar (SD) dari Gugus Tegal Rejo Gunung Kidul membatik saat meramaikan pameran Jelajahi Dunia Astra di Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta, Jumat (4/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta– Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menerapkan ketrampilan membatik dan kerajinan perak sebagai mata pelajaran bermuatan lokal di seluruh jenjang pendidikan pada tahun ajaran 2012/2013 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Edi Hery Suasana mengatakan penerapan muatan lokal bagi siswa itu sesuai dengan peraturan daerah nomor 5 tahun 2008 tentang sistem penyelenggaraan pendidikan. Selain membatik dan mengolah perak, ada dua mata pelajaran bermuatan lokal lain. Yakni seni tari dan karawitan gaya Yogyakarta. “Agar dapat dibangun siswa berkarakter daerah yang berbudaya,” kata dia, Ahad 13 Mei 2012.

Semua jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas wajib ada muatan lokal. Meski demikian, siswa tak harus mengikuti seluruh muatan lokal yang diberlakukan sekolah. Mereka bisa memilih satu pelajaran bermuatan lokal. Adapun di tingkat taman kanak-kanak, muatan lokal yang diberikan hanya bersifat pengenalan.

Edi mengatakan sebelumnya beberapa sekolah di kota Yogyakarta sudah ada yang memberlakukan mata pelajaran bermuatan lokal itu. Diantaranya SMA 1 dan SMA 3.

Peraturan Daerah tentang sistem penyelenggaraan pendidikan sebenarnya menetapkan sejumlah mata pelajaran muatan lokal lain. Yakni pendidikan budi pekerti, budaya daerah, kerja sosial, bahasa daerah hingga pengenalan tempat wisata daerah.

Menurut dia, mata pelajaran muatan lokal di luar membatik, mengolah perak, tari dan karawitan itu telah terfasilitasi pada sejumlah kegiatan sekolah, semisal masa orientasi siswa, atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Ketua Komisi D (bidang pendidikan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Sujanarko mengatakan membatik, mengolah perak, tari dan karawitan tak bisa lepas dari seni dan budaya Yogyakarta. Tradisi itu harus tetap diwariskan pada generasi muda. “Harus dilestarikan generasi muda,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

36 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

53 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya