Wapres Boediono memberikan arahan pada pertemuan dengan muspida Aceh di Banda Aceh, Jumat (13/4). ANTARA/Ampelsa
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono hari ini memberikan 14 penghargaan nasional Maha Karya Anak Bangsa kepada para peneliti, penulis, penyanyi, desainer, perguruan tinggi, hingga pengusaha yang dianggap berjasa atas karya dan inovasinya serta mempopulerkan hak kekayaan intelektual.
Beberapa nama besar seperti Andrea Hirata (pengarang Laskar Pelangi), Jaya Suprana (pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia, pemilik merek Sukses), Ebiet G. Ade (pencipta lagu karya intelektual), Hendy Setiono (pemilik waralaba Kebab Turki Baba Rafi), Prof. Dr. Sidik (pemilik merek Kiranti) dan Sosrodjojo alm. (pendiri PT Sinar Sosro) ikut mendapat penghargaan. Film The Raid turut mendapat penghargaan atau Hak Cipta Ekonomi Kreatif.
Tak hanya memberi penghargaan, Agnes Monica juga ditunjuk pemerintah menjadi Duta Hak Kekayaan Intelektual Nasional 2012. Namun di balik penghargaan-penghargaan tersebut terselip keprihatinan. "Masyarakat awam masih belum pahami HAKI, masih rancu. Di kalangan seniman desainer juga kurang tahu kalau mereka punya HAKI atas karyanya," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin di Istana Wakil Presiden, Selasa, 8 Mei 2012.
Menurut dia, peningkatan promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual dan peningkatan penegakan hukum masih sangat diperlukan. Karena itu, pemerintah akan membentuk tim nasional penanggulangan pelanggaran HAKI.
Dalam peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-12 juga ditandatangani tiga nota kesepahaman, yaitu antara Kementerian Hukum dan Menteri Koperasi terkait dengan perlindungan hak karya untuk Koperasi dan UMKM; dengan Kementerian Perindustrian untuk percepatan pemahaman sistem penerapan Hak Karya Intelektual dan penanggulangan; dan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait dengan peningkatan dan pemahaman HKI bidang kepemudaan dan keolahragaan.
Keprihatinan serupa juga datang dari Wakil Presiden Boediono. Sebagai anggota G20, Indonesia berada di peringkat terbuncit dalam masalah hak paten. "Faktanya kita berada di peringkat 20," kata dia.
