Presiden: Persoalan Migrasi Sering Timbulkan Ketegangan

Reporter

Editor

Jumat, 25 Juli 2003 09:02 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Presiden Megawati Soekarnopuri menyatakan kehadiran imigran gelap yang memasuki wilayah Indonesia tidak saja memberatkan pemerintah Indonesia, yang saat ini sedang berusaha keras keluar dari keras dari sekian banyak masalah domestik, tapi juga menimbulkan berbagai masalah baru pada masyarakat Indonesia. Namun, kata dia, peemrintah akan tetap menangani masalah ini dengan serius. “Untuk itu Indonesia telah ikut serta menandatangani konvensi PBB tentang Kejahatan Transnasional Terorganisir serta dua protokolnnya, yakni Protokol Menentang Penyelundupan Para Migran melalui Jalur Laut, Darat dan Udara serta Protokol untuk Mencegah, Menekan dan Menghukum Perdagangan Manusia, khususnya Wanita dan Anak-anak,” ujar Megawati dalam pidato sambutannya saat membuka Konferensi Regional Tingkat Menteri Mengenai Penyelundupan Manusia, Perdagangan Manusia dan Kejahatan Lintas Nasional di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/2). Dikatakannya, praktik penyelundupan manusia yang kian marak mengarah pada kejahatan terbesar terhadap kemanusiaan, terhadap harkat dan martabat, yaitu memperdagangkannya. Akibatnya, ujar Presiden, hal ini menimbulkan kesulitan diantara sejumlah negara. ‘’Sekarang kita semua juga kian mengetahui betapa dibelakang semua itu ternyata memang berlangsung kejahatan yang terorganisasi, yang beroperasi secara lintas nasional,’’ kata Megawati. Dijelaskan pula, dampak dari masalah tersebut terkait dengan aspek-aspek yang luas dan menimbulkan banyak permasalahan dalam hubungan antar negara. ‘’Tumbuh sikap saling curiga yang akhirnya berbuntut ketegangan antarnegara,’’ tegasnya, sembari menambahkan bahwa ia dapat mengemukakan dengan pasti hal-hal seperti ini, karena Indonesia telah dan masih mengalaminya. Mega mengungkapkan, di Indonesia saat ini terdapat 3.500 imigran gelap dari berbagai kewarganegaraan yang ditampunng di dinas karantina keimigrasian. Sementara sampai 2001 , perwakilan UNHCR di Jakarta menerima asylum dari 2.111 orang. Namun Mega memandang masalah migran tidak bisa dilihat secara apriori. Sebab, kondisi kehidupan manusia memang masih banyak memberi peluang bagi terjadinya migrasi. Ia lalu mengutip laporan World Refugee Survey yang menyatakan bahwa masih terdapat sekitar 14 juta pengungsi di tahun 2000. "Mereka adalah cermin dari hukum kemanusiaan yang mendasar, yakni bahwa siapapun akan mencari masa depan yang lebih baik bagi anak cucu mereka," tegasnya. Sementara itu, menurut Mega, apapun penyebab migrasi itu, sebuah negara tidak boleh melakukan campur tangan ke dalam negara yang dianggap sumber migrasi. Apalagi dengan mengintervensi secara fisik dan memaksakan kehendak. ‘’Seberapapun benarnya keyakinan dan keinginan kita untuk membantu memperbaiki keadaan di suatu negara, pengalaman selalu menunjukkan bahwa langkah yang berlebihan seringkali malah hanya menimbulkan masalah baru yang lebih sulit lagi,’’ ujar Megawati pula. Konferensi yang diprakarsasi bersama oleh Indonesia dan Australia itu akan berlangsung selama dua hari sampai Kamis (28/2). Menteri Luar Negeri Indonesia, Hassan Wirajuda menyebut konferensi ini diikuti oleh 370 delegasi dari 53 negara yang sebagian besar adalah negara di Asia Pasifik. Selain itu hadir pula sebagai peninjau delagasi dari negara-negara Timur Tengah, Eropa dan Amerika Utara. Selain Menlu, Menteri Kehakiman Yusril dan HAM Ihza Mahendra dan Kapolri Jendral Dai Bachtiar juga termasuk dalam delegasi Indonesia. (Rofiqi Hasan/Jalil Hakim-Tempo News Room).

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia

12 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia membenarkan pengendara Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

22 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

25 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

28 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

34 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

36 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

56 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya