Nelayan Blokir Pintu Masuk Tanker Pertamina

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 16:06 WIB

Sekitar 35 nelayan Cilacap memblokir pintu masuk dermaga bongkar muat kapal tanker Kilang Pertamina Cilacap, Rabu (25/4). Pemblokiran dilakukan karena pasokan solar bersubsidi untuk nelayan sudah habis sehingga mereka tak bisa melaut selama empat hari terakhir ini. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Cilacap - Sekitar 35 kapal nelayan Cilacap diparkir oleh pemiliknya di Selat Nusakambangan yang merupakan satu-satunya pintu masuk menuju dermaga kapal tanker Pertamina Cilacap. Akibatnya, sejumlah kapal tanker tak bisa masuk dan keluar dari dermaga tersebut.

“Pemblokiran ini dilakukan sebagai protes atas habisnya pasokan BBM untuk nelayan Cilacap,” kata Ketua Rukun Nelayan Sentolo Kawat Cilacap, Saimin, Rabu 25 April 2012.

Saimin mengatakan nelayan akan terus melakukan aksi blokir dermaga sampai tuntutan mereka dikabulkan. Ia mengatakan sudah empat hari nelayan tak bisa melaut karena pasokan BBM untuk nelayan sudah habis.

Nariman, 63 tahun, salah seorang peserta aksi, mengatakan selama ini nelayan selalu kesulitan memperoleh BBM untuk melaut. Ia mengaku memiliki dua kapal penangkap ikan dengan bobot 30 dan 15 grosston. “Untuk kapal yang berbobot 30 grosston, kami membutuhkan 2 ton solar untuk pelayaran 15 hari di tengah laut,” katanya.

Sedangkan untuk kapal dengan bobot 15 grosston, ia membutuhkan solar sebanyak satu ton untuk kebutuhan 10 hari. Adapun kapal longline yang biasa melaut hingga tiga bulan membutuhkan 25 ton solar. Di Cilacap sendiri saat ini ada sekitar 33 ribu nelayan tradisional.

Petugas Patroli Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai Adpel Cilacap, Kasirin, mengatakan akibat pemblokiran dermaga tersebut sedikitnya dua kapal tanker tak bisa merapat ke pelabuhan untuk membongkar muatan. “Tanker Maharani yang membawa LPG mau menuju Lomanis tidak bisa merapat dan kapal Asian Oil yang akan memuat minyak tak bisa keluar,” katanya.

Kapal tersebut, kata dia, seharusnya bisa berlabuh sekitar pukul 10.00. Namun hingga pukul 13.00 pemblokiran masih terjadi. Nelayan berangsur membuka blockade setelah ada pemberitahuan akan nada tambahan stok solar untuk nelayan.

Saat dikonfirmasi, staf Humas Pertamina Cilacap, Ruseno, menuturkan aksi pemblokiran yang dilakukan nelayan tidak sampai mengganggu proses produksi kilang Cilacap. “Kegiatan produksi tetap berjalan normal,” kata dia.

Ia memperkirakan aksi pemblokiran hanya masalah kesalahpahaman komunikasi antara nelayan dan Pertamina. Untuk meredakan situasi, kata dia, nelayan akan dipasok solar sebanyak 48 ribu liter yang diambilkan dari Depot Maos Cilacap.

Kilang Pertamina Cilacap merupakan kilang terbesar di Indonesia. Kapasitas tiap hari mencapai 348 ribu barel. Produksinya memasok 30 persen kebutuhan BBM nasional dan 60 persen kebutuhan BBM Pulau Jawa. Selain itu Kilang Pertamina merupakan satu-satunya kilang yang menghasilkan aspal di Indonesia.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Tambah 11 Kapal Tanker, Pertamina International Shipping Targetkan Miliki 130 Armada di 2025

17 Oktober 2023

Tambah 11 Kapal Tanker, Pertamina International Shipping Targetkan Miliki 130 Armada di 2025

PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat penambahan sebanyak 11 armada kapal tanker sejak 2019 hingga September 2023. Hingga 2025, PIS ditargetkan memiliki 130 armada kapal tanker. Penambahan armada kapal tanker dilakukan untuk memperkuat distribusi energi dan ketahanan energi nasional, sekaligus ekspansi perusahaan di pasar global untuk market non captive.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan PLN Sepakat Pasokan LNG untuk Pembangkit Domestik Diprioritaskan

7 Januari 2022

Pertamina dan PLN Sepakat Pasokan LNG untuk Pembangkit Domestik Diprioritaskan

Dalam pertemuan itu, kata Erick, sudah ada sinyal kepastian penyerapan liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit listrik listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kasus Kapal, Bekas Wadirut Pertamina Belum Datangi Kejaksaan

4 Februari 2017

Kasus Kapal, Bekas Wadirut Pertamina Belum Datangi Kejaksaan

Menurut Jaksa Agung M. Prasetyo, pihaknya melakukan koordinasi
dalam penyelidikan ini dengan terukur.

Baca Selengkapnya

Pertamina Pesan Kapal Senilai 200 Juta Dolar AS

21 Januari 2016

Pertamina Pesan Kapal Senilai 200 Juta Dolar AS

PT Pertamina (Persero) memesan delapan unit kapal general purpose (GP) berbobot mati 17.500 deadweight tonnage (DWT)

Baca Selengkapnya

Pertamina, Menarget Terminal BBM Pulau Sambu Selesai 2016

21 Juni 2015

Pertamina, Menarget Terminal BBM Pulau Sambu Selesai 2016

PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek peningkatan kapasitas terminal bahan bakar minyak di Pulau Sambu, senilai 94 juta dolar AS selesai 2016

Baca Selengkapnya

PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina

19 Maret 2015

PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina

Nilai kontrak pembangunan kapal Pangkalan Brandan mencapai 24 juta dolar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pantau Air Laut Setelah Tanker Terbakar  

27 Januari 2014

Pemerintah Pantau Air Laut Setelah Tanker Terbakar  

Tim bertugas memeriksa dan meneliti air laut di sekitar wilayah terbakarnya kapal.

Baca Selengkapnya

Pertamina Pesan Belasan Tanker Baru

1 Oktober 2013

Pertamina Pesan Belasan Tanker Baru

"Saya berharap penyelesaian kapal-kapal Pertamina lebih tepat waktu, tidak molor-molor."

Baca Selengkapnya

Pertamina Tambah Dua Tanker BBM Bikinan Surabaya

1 Oktober 2013

Pertamina Tambah Dua Tanker BBM Bikinan Surabaya

Dua unit kapal yang diserahterimakan ini masuk dalam rencana 12 kapal yang saat ini masih tahap pengerjaan di beberapa perusahaan galangan kapal.

Baca Selengkapnya

Pertamina Ingin Tambah Kapal Milik Sendiri  

13 September 2013

Pertamina Ingin Tambah Kapal Milik Sendiri  

Pertamina menargetkan dapat menggunakan kapal sendiri sebanyak 50 persen dari jumlah kapal yang digunakan pada 2015.

Baca Selengkapnya