TEMPO.CO, Jakarta- Badan Eksekutif Mahasiswa se-Provinsi Kepulauan Riau menolak pelaksanaan pertemuan BEM Nusantara ke V yang akan digelar di Kepulauan Riau, pada 16-19 April 2012. “Dari mulai sosialisasi, hanya beberapa pihak yang dihubungi. Ini sarat kepentingan,” kata Wakil Ketua BEM Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Setia Purnama, saat dihubungi, Jumat, 13 April 2012.
Purnama mengaku BEM se-Riau tidak pernah diajak bicara ihwal persiapan pelaksanaan pertemuan tersebut. “Yang diajak hanya mereka yang mendukung. Kami merasa disepelekan karena tidak pernah diajak,” katanya.
Ketertutupan panitia, kata Purnama, membuat BEM lain curiga jika pertemuan tersebut sarat dengan kepentingan kekuasaan. Menurut dia, tidak ada kejelasan soal sumber dana dalam pertemuan yang dipastikan memakan biaya yang sangat besar.
Selain itu, Purnama menyatakan adanya pemalsuan tanda tangan dan stempel BEM Fakultas Ekonomi sebagai tempat pelaksana. “Pasti habis ratusan juta untuk pertemuan itu, dari mana mereka dapat dana sebesar itu. Ada juga panitia yang bukan mahasiswa, ini kan acara mahasiswa,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Pertemuan BEM se-Nusantara Hendra Setiadi, membantah tidak melakukan sosialisasi kepada BEM se-Riau. Dia menyatakan sudah beberapa kali mengirimkan undangan terutama kepada para pengurus BEM FE Umrah. “Setiap kami undang mereka tidak datang. Sebagian besar pengurusnya malah mendukung acara ini. Kami punya bukti lembar pengesahannya,” kata Hendra.
Menurut Hendra, penolakan dari beberapa pengurus BEM tidak berdasar. Dia menegaskan akan tetap menggelar acara tersebut. “Nanti kami membuktikan adanya oknum dibalik penolakan ini. Kami akan laporkan, semua buktinya ada,” katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi
14 jam lalu
BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.
Baca SelengkapnyaCerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus
1 hari lalu
Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.
Baca SelengkapnyaBahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis
3 hari lalu
Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaApakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya
3 hari lalu
Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?
Baca SelengkapnyaProtes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat
4 hari lalu
BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.
Baca SelengkapnyaBEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta
4 hari lalu
Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024
4 hari lalu
Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT
5 hari lalu
Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT
5 hari lalu
Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?
6 hari lalu
Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?
Baca Selengkapnya