Pelapor Penyimpangan BNI Merasa Diteror

Reporter

Editor

Rabu, 11 Februari 2004 00:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ifkar Hajar, bekas Wakil Kepala Cabang BNI Cabang Sampit yang dicopot dari jabatannya setelah melaporkan penyimpangan dana oleh atasannya, merasa diteror oleh orang-orang yang tidak dikenal. Hal itu diungkapkannya kepada Tempo News Room, di Gedung PTUN Jakarta, Selasa (10/2) siang.Bentuk teror atas dirinya kebanyakan dilakukan melalui telepon rumahnya. "Satu hari, saya bisa ditelpon sebanyak sepuluh kali," katanya. Teror tersebut berlangsung sejak sekitar Oktober 2003 sampai dengan Januari 2004. Orang yang meneror, kata Ifkar, biasanya menakut-nakutinya dengan melakukan kalimat-kalimat ancaman. "Mana Ifkar!" ujarnya menirukan suara peneror itu suatu kali. Teror itu tak ayal, juga membuat keluarga Ifkar merasa cemas dan gelisah. "Oleh karenanya, sekarang saya hanya menggunakan telepon bila sedang memerlukan saja," kata Ifkar. Pria berperawakan tinggi itu mengaku kembali mencopot kabel telepon, bila sudah tidak menggunakannya. Namun, teror yang didapatkan oleh Ifkar bukan hanya sebatas teror melalui telepon. Bahkan, sebelumnya Ifkar pernah mendapatkan teror melalu cara-cara supranatural. Ifkar mengaku pernah berusaha disantet oleh seseorang."Anak saya yang menemukannya di depan rumah," jelas Ifkar. Santet yang ditemukan itu, terang Ifkar, terdiri dari sebutir telur, tiga buah cabe rawit, seekor belalang, serta kain kuning bertuliskan "Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun." Ifkar dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Cabang BNI Cabang Sampit dan dialihkan menjadi staf di divisi New Core Banking di Jakarta, pada April 2003. Ifkar sendiri merasa dirinya "dikandangkan" karena di bagian ini dia tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Alasan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) BNI memindahkannya adalah, Ifkar tidak dapat membina hubungan yang harmonis dengan bekas atasannya, Kepala Cabang BNI Cabang Sampit saat itu, Sri Kaniraras Sidharta. Sebab, pada 4 Maret 2003, Ifkar melaporkan penyimpangan yang dilakukan oleh atasannya kepada BNI Pusat.Ia melapor, setelah mengetahui atasannya bekerja sama dengan oknum pejabat pemerintah daerah Kotawaringin Timur Sampit yang mengalihkan dana kas dari rekening giro ke rekening deposito. "Mereka mendapatkan keuntungan bunga sebesar 11 persen dari total dana 30 miliar," kata Ifkar. Jumlah keuntungan yang telah diraup dari penyimpangan itu adalah sebesar 8 miliar rupiah. "Dan itu telah diperiksa dan dibenarkan oleh tim audit internal BNI sendiri," kata Ifkar. Alih-alih mendapatkan penghargaan, Ifkar justru "dikandangkan", bahkan pendapatannya juga dipotong sebesar 20 persen.Karenanya, Ifkar merasa dirugikan dan menggugat keputusan Divisi SDM untuk membatalkan SK pengalihan atas dirinya dan pemotongan gajinya, di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Total kerugian yang diakibatkan dari pemotongan gajinya sampai saat ini, kata Ifkar, sudah mencapai sekitar 20 Juta rupiah. Padahal, menurut Petunjuk Pelaksanaan Exceptional Reward (Penghargaan Khusus) yang berlaku di BNI sejak 2003, kepada karyawan yang mengungkapkan kasus penyimpangan, berhak mendapatkan penghargaan uang sebesar maksimal 25 juta rupiah. "Tapi bukan itu yang saya minta, melainkan agar kebenaran dapat ditegakkan," katanya.Saat hendak ditanyai usai sidang yang digelar di PTUN Jakarta, tidak satupun pengacara dari BNI yang bersedia berkomentar. "No comment, tidak ada berita di sini," kata seorang pengacara sambil memalingkan muka. Saat mereka ditanyai namanya pun, mereka menolak menjawab. Tim pengacara BNI dalam kasus itu adalah Soemarjoto, W. Seno Adji, Tasdiq Tjut Nie, M. Titi Respati, dan Suratmi.Pada akhir 1986, Ifkar juga sempat menggagalkan unauthorized transfer (transfer gelap) yang dilakukan oleh bekas karyawan BNI di Amerika Serikat, yang nyaris merugikan bank itu sebesar 19 juta dolar AS. "Uang itu sudah ditransfer ke Luxemburg, Mexico, dan tempat-tempat lain," jelas Ifkar.Namun, berbeda dengan nasibnya saat ini, saat itu Ifkar diberikan penghargaan oleh Direktur Utama BNI, Somala Wiria, dengan dinaikkan pangkatnya satu tingkat, serta dihadiahi tamasya keliling dunia. "Memang sulit berusaha menjadi orang yang jujur," keluh Ifkar.Indra Darmawan - Tempo News Room

Berita terkait

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

1 menit lalu

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

Bagaimana Hartono Bersaudara bisa berperan penting dalam keberhasilan Como 1907 promosi ke Serie A Italia?

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

5 menit lalu

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

Epy Kusnandar yang terkenal dalam Preman Pensiun diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun, tak hanya Preman Pensiun, ia kerap membintangi film-film lain.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

6 menit lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kemunculan Raffi Ahmad di Bursa Pilkada Jateng

11 menit lalu

Kata Pakar Soal Kemunculan Raffi Ahmad di Bursa Pilkada Jateng

Kemunculan Raffi Ahmad disebut fenomena baru di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

25 menit lalu

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

Imam mengatakan pasangan Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 berencana melakukan deklarasi secepatnya.

Baca Selengkapnya

388 Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat ke Tanah Suci, Ini Pesan Menag Yaqut

31 menit lalu

388 Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat ke Tanah Suci, Ini Pesan Menag Yaqut

Menag melepas keberangkatan Kloter pertama jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Pengurus Masjid Al Barkah Beda Sikap untuk Melaporkan Kontraktor ke Polisi

31 menit lalu

Pengurus Masjid Al Barkah Beda Sikap untuk Melaporkan Kontraktor ke Polisi

Pengurus Masjid Al Barkah berencana melaporkan kontraktor Ahsan Hariri ke polisi atas dugaan menggelapkan uang pembangunan masjid.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

31 menit lalu

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

Aktor Preman Pensiun, Epy Kusnandar ditangkap polisi karena dugaan terlibat penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, Ammar Zoni dan Rio Reifan dicokok pula

Baca Selengkapnya

Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

36 menit lalu

Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Kecelakaan bus terguling di Subang itu menyebabkan banyak penumpang mengalami luka berat, dan 11 korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Viral Wajib Bayar Biaya 30 Persen dari Harga Peti Jenazah di Bandara, Begini Penjelasan Bea Cukai

41 menit lalu

Viral Wajib Bayar Biaya 30 Persen dari Harga Peti Jenazah di Bandara, Begini Penjelasan Bea Cukai

Ramai di media sosial soal peti jenazah dari Penang dikenakan bea masuk sebesar 30 persen dari harga peti. Kemenkeu. Begini penjelasan Bea Cukai.

Baca Selengkapnya