TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana membantah memukul petugas Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru Riau, Selasa dini hari, 3 April 2012. Denny menceritakan kronologi itu.
Menurut Denny, kunjungannya ke lembaga pemasyarakatan bersama Badan Narkotika Nasional merupakan inspeksi mendadak terkait dengan peredaran narkoba di sana. Denny berangkat malam hari dan tiba di sana sekitar pukul 2 pagi. Kunjungan dilakukan diam-diam agar pihak lembaga pemasyarakatan tak tahu. "Tujuannya agar sidak tidak bocor," katanya.
Karena kerahasiaan tersebut Denny dan rombongan sempat melompati pagar. Beruntung pagar tersebut tak begitu tinggi, hanya satu meter. Tiba di pintu utama Lapas, Denny menggedor pintu supaya dibukakan. Tapi petugas tersebut hanya membuka lubang kecil pintu dan bertanya siapa yang datang pagi-pagi buta. "Lalu saya bilang kami dari rombongan Wamenkumham, eh malah lubang pintunya ditutup lagi," katanya.
Bahkan, dia dan rombongan menunggu hingga enam menit hingga pintu dibuka. Begitu pintu dibuka, Denny langsung menegur petugas tersebut. Namun petugas itu mengaku takut membukakan pintu karena ada petugas rombongan Denny yang memakai topeng dan menenteng senjata. Kemudian ada anggota rombongan naik pitam dan memukul petugas tersebut. "Saya justru menahan supaya tidak dipukul, saya bilang, berhenti, jangan dipukul!!" ujar dia.
Denny mengatakan kemarahan petugas tersebut wajar. Musababnya, inspeksi sangat mengutamakan kerahasiaan. Diulurnya waktu membuka pintu sekitar enam menit dapat memberi kesempatan para narapidana pengedar dan pengguna narkoba menghilangkan barang bukti.
Ada kesempatan satu menit saja, kata Denny, petugas bisa menghubungi warga binaan pengedar dan pengguna narkoba. Barang bukti tinggal dibuang di kamar mandi. "Selesai, deh," katanya. Denny yakin, ada petugas lembaga pemasyarakatan bekerja sama dengan narapidana pengguna dan pengedar narkoba.
Usai insiden tersebut, Denny dan timnya langsung menginspeksi ke kamar narapidana. Terutama di kamar narapidana yang sudah dicurigai tim BNN. Dari inspeksi tersebut Denny dan BNN meringkus tiga narapidana dan satu petugas lembaga pemasyarakatan. Denny mengatakan satu dari tiga narapidana merupakan bandar narkoba di Lapas. "Dia dedengkot di sana," katanya.
Sementara itu Denny tak menyebutkan keterlibatan dua narapidana yang diringkusnya. Adapun satu petugas diduga terlibat kerja sama dalam peredaran narkoba tersebut. Keempatnya langsung diterbangkan ke Jakarta.
Usai inspeksi, sekitar pukul 7 pagi, Denny dan petugas lainnya meminta maaf kepada sipir yang dipukuli. Selain itu dia juga membesarkan hati sipir yang kena semprot dan pukul. "Saya bilang, maaf ya ada yang mukul karena bagian dari dinamika operasi. Tapi bukan minta maaf saya yang mukul," katanya. Denny mengaku langsung bertolak ke Jakarta lagi.
INDRA WIJAYA
Berita lain:
Denny Indrayana Dilaporkan Menampar Petugas Lapas
Bantah Tampar Lapas, Denny Gelar Jumpa Pers Siang Ini
BNN Tak Lihat Wamen Denny Tampar Lapas
Komisi Hukum Kini Sidak ke Pengadilan Pajak
Kekesalan SBY terhadap PKS Memuncak
Dua Cerita Lucu Jokowi
Ical Usul Kalla Cari Partai Lain untuk Jadi Capres
Berita terkait
Adu Prediksi Tim Prabowo dan Denny Indrayana soal Putusan MK
9 hari lalu
Tim hukum Prabowo-Gibran menghormati prediksi yang sudah disampaikan Denny Indrayana, tapi dia mengatakan analisis itu sangat ekstrem dan keliru.
Baca SelengkapnyaJelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?
9 hari lalu
Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.
Baca SelengkapnyaDenny Indrayana Soroti Upaya Intervensi Hakim MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
9 hari lalu
Dia menuturkan, semakin kuat hakim MK menjaga independensinya, semakin besar putusannya sejalan dengan rasa keadilan kepemililuan.
Baca SelengkapnyaDenny Indrayana Prediksi MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024
9 hari lalu
Sidang sengketa Pilpres tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi. Putusan itu akan diputuskan pada Senin besok.
Baca SelengkapnyaDenny Indrayana Bicara Kemungkinan MK Diskualifikasi Gibran
9 hari lalu
Setelah putusan 90, Denny menilai MK tidak pernah berhasil keluar dari kerangkeng putusan yang problematik tersebut.
Baca SelengkapnyaDenny Indrayana Sebut 4 Opsi Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024
15 hari lalu
Denny Indrayana memprediksi beberapa opsi putusan sengketa pilpres di MK. Salah satunya potensi diskualifikasi Gibran sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaDenny Indrayana soal Prabowo Dilantik tanpa Gibran: Jika Terbukti Langgar Konstitusi, MPR Bisa Lantik Cawapres Lain
18 hari lalu
Denny menjelaskan terkait opsi lain sengketa Pilpres 2024, yakni pelantikan Prabowo tanpa Cawapresnya, Gibran jika terbukti melanggar konstitusi.
Baca SelengkapnyaHendak Menikah, Almas Tsaqibbirru Absen Sidang Gugatan Rp 500 Miliar Melawan Denny Indrayana
20 Februari 2024
Almas Tsaqibbirru sibuk mempersiapkan pernikahan sehingga absen sidang mediasi kedua atas gugatan terhadap Denny Indrayana senilai Rp 500 miliar.
Baca SelengkapnyaAlmas si Pembuka Jalan Gibran Jadi Cawapres Mau Menikah, Ingin Jadi Pengacara Tapi Belum Cukup Umur
19 Februari 2024
Ditengah-tengah kesibukannya menggugat Gibran dan Denny Indrayana, Almas Tsaqibbirru mempersiapkan acara pernikahan.
Baca SelengkapnyaPTUN Tolak Permohonan Intervensinya di Gugatan Anwar Usman, Begini Respons Kubu Denny Indrayana
16 Februari 2024
Kubu Denny Indrayana kecewa dengan PTUN yang menolak permohonan intervensinya dalam gugatan Anwar Usman pada Ketua MK
Baca Selengkapnya