Polisi berjaga di sekitar lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Jalan Danau Poso, Denpasar, Bali, Senin (19/3) dinihari. ANTARA/Brahmantya Murti
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Saud Usman Nasution menyatakan para terduga teroris di Bali diketahui sudah memiliki target penyerangan. "Mereka telah menggambar beberapa lokasi untuk target," kata Saud hari Senin, 19 Maret 2012.
Saud mengatakan yang menjadi target serangan terduga teroris tersebut adalah toko emas, money changer, serta kafe di Pulau Bali. Namun Saud menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai target-target yang dimaksud.
Ia menuturkan, sementara ini, Bali menjadi target untuk fai (pencarian dana teroris) dengan modus perampokan. Namun, menurut Saud, tidak tertutup kemungkinan akan target-target lainnya.
Kelima orang tersangka tersebut, dikatakan Saud, terdaftar menjadi tamu dua hotel di Bali pada tanggal 17 Maret 2012. Dari hasil pembuntutan sehari-hari, Saud menyatakan polisi kemudian mengetahui para tersangka sedang merencanakan target untuk melaksanakan perampokan. Tim Detasemen Khusus 88 serta Polda Bali, menurut keterangan Saud, yang melaksanakan pengintaian.
Menurut Saud, para pelaku memang menginap di hotel sejak tanggal 17 Maret 2012. Namun mereka, menurut Saud, sudah berada di Bali sebelumnya. Polisi pun mendapatkan data dari hotel terkait kartu tanda penduduk para pelaku.
Untuk melumpuhkan para pelaku, Saud mengatakan polisi terpaksa melepaskan tembakan karena para pelaku terlebih dulu mengeluarkan tembakan. "Yang jelas, kami tidak mau menanggung risiko," ujar Saud. Meskipun begitu, Saud mengaku polisi tidak mengetahui jumlah senjata yang dimiliki para pelaku.
Sebelumnya, Kepolisian melakukan penyergapan, Minggu, 18 Maret 2012 sekitar pukul 20.30 WITA. Saud menyatakan para pelaku diduga akan melaksanakan tindakan-tindakan terorisme di wilayah Bali.