TEMPO.CO, Jakarta -Politikus Partai Golkar, Aziz Syamsudin, disebut kecipratan uang dari perusahaan M. Nazaruddin, tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games. Jejak Aziz, 42 tahun, terekam dalam catatan keuangan perusahaan Nazar yang tersimpan di komputer Yulianis, orang yang ditunjuk Nazaruddin menjadi Wakil Direktur Keuangan Grup Permai. Aziz disebut-sebut membantu Nazar mengegolkan proyek Grup Permai Rp 567,9 miliar di Kejaksaan Agung.
Proyek Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu Sumber Daya Manusia Kejaksaan RI
Lokasi Ceger, Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur Luas 7,8 hektare Nilai Proyek Rp 567.880.000.000 alokasi APBN Perubahan 2010
Pelaksana PT Pembangunan Perumahan (52,5 persen) dan PT Duta Graha Indah (47,5 persen)
Komisi Fee yang diterima perusahaan Nazar, Grup Permai, 22,5 persen (Rp 112.672.554.545).
Peran M. Nazaruddin meminta bantuan Aziz Syamsudin agar meloloskan pembahasan anggaran di Komisi Hukum DPR. Aziz adalah anggota Komisi Hukum yang bermitra kerja dengan Kejaksaan Agung.
Bukti-bukti * Menerima uang dari Grup Permai. Berdasarkan catatan keuangan yang disita KPK dari komputer Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis: pada 24 April 2010 dua kali Aziz mendapat setoran. Berikut ini catatan keuangan itu. a. Dengan keterangan "All Azis"--US$ 250 ribu untuk anggota Komisi Hukum DPR dan US$ 50 ribu sebagai jatah Azis. b. Tertulis keterangan "AS, Alwy, dan Olly"--US$ 500 ribu. c. Tercatat pula pengeluaran buat "Olly"--US$ 500 ribu.
* Bertemu dengan Mindo Rosalina Manulang tiga kali, di antaranya di Restoran Nippon Kan, Jakarta.
* November 2009, Komisi Hukum DPR meloloskan usulan proyek di Kejaksaan Agung. Pada APBN 2010 mendapat alokasi anggaran Rp 85 miliar.
* Kepada penyidik KPK, Rosalina mengungkapkan, Aziz terlibat dalam proyek gedung, lahan parkir, dan iklan di Kejaksaan Agung.
Apa Kata Aziz "Kita lihat saja nanti perkembangannya, prosesnya," kata Aziz kepada Tempo Senin 14 Maret 2012 kemarin.
