TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan keterlibatan Umar Patek dalam rangkaian peledakan bom di sejumlah gereja di Indonesia pada tahun 2000 masih belum jelas. Empat saksi memberi keterangan dalam persidangan Umar Patek di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis, 8 Maret 2012.
Ketika para saksi saat ditanya apakah mereka mengenal Umar Patek atau mengetahui pelaku peledakan itu, mereka kompak menjawab tidak. "Saya tidak kenal dengan Umar Patek," kata Hendrik Guhkong menjawab pertanyaan pengacara Patek dalam persidangan.
Para saksi tidak bisa menjelaskan keterlibatan Patek dalam peledakan bom yang terjadi 24 Desember 2000 silam. Mereka yang dihadirkan JPU adalah saksi korban yang mengalami sendiri kejadian peledakan bom malam Natal tersebut. Keempat saksi itu adalah Basuki, pegawai Gereja GKP Oikumene Halim; Peter Borong, jemaat GKP Oikumene Halim; Hendrik Guhkong, pengurus Gereja Koinonia Jatinegara; dan Janus Darmawira, jemaat Gereja Santo Yoseph Matraman.
Selama persidangan, kuasa hukum Patek juga menanyakan pada keempat saksi mengenai kaitan peledakan bom gereja itu dengan jaringan teroris Filipina tempat Patek bernaung. "Saya tidak tahu (kaitan bom dengan jaringan teroris Filipina)," kata Basuki. Ketiga saksi kemudian diajukan pertanyaan serupa dan ketiganya memberikan jawaban yang sama.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan majelis hakim dan jaksa penuntut umum lebih menitikberatkan kronologis saat peledakan terjadi, seperti posisi sumber ledakan, posisi saksi saat insiden terjadi, serta sistem pengamanan saat bom terjadi.
Ketua majelis hakim Lexy Mamoto juga sempat mencecar para saksi mengenai kerusakan yang diderita gereja. "Kaca-kaca di bagian atas gereja pecah semua," jawab Peter Borong saat menjelaskan kerusakan yang terjadi di GKP Oikumene Halim. Basuki, pegawai gereja GKP, juga menjelaskan kerusakan yang dialami gereja saat bom tersebut meledak. Menurut dia, bom tersebut menyebabkan seluruh kaca pecah. Dia tidak menjelaskan kerusakan lain pada gereja.
Jaksa penuntut umum yang diketuai Bambang Suharyadi mendakwa Umar Patek sebagai aktor peledakan enam gereja pada 24 Desember 2000. Gereja yang diledakkan adalah Gereja Katedral Jakarta, Gereja Kanisius, Gereka Oikumene Halim, Gereja Santo Yosep, Gereja Koinonia Jatinegara, dan Gereka Anglikan. Patek diancam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 juncto Pasal 55 ayat 1 butir 1 KUHP.
Selain dakwaan ini, Patek juga dihadapkan pada lima dakwaan lain, di antaranya terkait penyelundupan senjata dari Filipina dan keterlibatanya sebagai aktor bom Bali I yang terjadi 12 Oktober 2002. Sidang pemeriksaan saksi dilanjutkan Senin, 12 Maret 2012.
ANANDA W. TERESIA
Berita terkait
Rio Priatna, Tersangka Pembuat Bom Diduga Didanai TKI
25 November 2016
Polisi menduga sumber dana Rio Pradana Priatna, tersangka pembuat bom dari Majalengka berasal dari warga Indonesia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaIntan Korban Bom di Samarinda Tewas, Polisi: Kami Berduka
14 November 2016
Intan Olivia yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya mengembuskan napas terakhirnya di RSUD AW Syaranie, Samarinda, sekitar pukul 04.30 Wita.
Baca SelengkapnyaIni Kata Tetangga Soal Juhanda Pelaku Bom Gereja Oikumene
14 November 2016
Pengajian di masjid tempat Juhanda tinggal menggelar pengajian setiap Minggu atau malam Senin.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pelempar Bom Molotov di Gereja Samarinda
13 November 2016
Polisi menangkap pria yang diduga melempar bom ke Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad, 13 November 2016.
Baca SelengkapnyaLedakan di Depan Gereja Oikumene Samarinda, 5 Orang Terluka
13 November 2016
Ledakan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda melukai lima orang dan merusak empat unit sepeda motor.
Baca SelengkapnyaSepeda Motor Diledakkan di Tempat Hiburan Yogyakarta
27 Oktober 2016
Sebuah Yamaha Mio diledakkan di halaman tempat hiburan di
/>
Yogyakarta. Tidak ada korban. Polisi mendalamoi motif
peledakan.
Bom New York, Trump Serukan Tolak Pengungsi Timur Tengah
21 September 2016
Lawan Trump dari Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan sikap antimuslim Trump justru memperburuk hubungan dan memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPelaku Bom Medan Akan Diperiksa di Jakarta
7 September 2016
Ivan kepada pengacara mengaku mengenal Fuad Hail Omar via Internet.
Baca SelengkapnyaLihat, Inilah Bom Rakitan ISIS yang Remukkan Metrojet Rusia
20 November 2015
ISIS juga menyiarkan gambar yang diduga paspor milik korban warga Rusia dalam edisi terbaru majalah online Dabiq.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Tim Gegana Geledah Pemilik Bom Makassar
5 Agustus 2015
Selama penggeledahan, polisi mengaku menemukan sejumlah dokumen dan peralatan yang diduga terkait dengan kegiatan perakitan bom.
Baca Selengkapnya