KPK Telusuri Dugaan Mark-up Pembelian Sukhoi

Reporter

Editor

Selasa, 6 Maret 2012 18:01 WIB

Pesawat Jet Tempur Su-27 Rusia. AP/Sergei Venyavsky

TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemberantasan Korupsi segera menghimpun semua data, dokumen, dan keterangan terkait pembelian enam pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK2 dari Rusia. Upaya ini untuk menelusuri isu adanya dugaan penyimpangan pelibatan agen dan penggelembungan harga per unit Sukhoi dari US$ 55 juta pada 2010 menjadi US$ 83 juta pada 2011.

"Saya mesti cek itu. Saya akan lakukan pulbaketnya, yaitu pengumpulan, data, dokumen, dan bahan keterangan soal itu," ujar Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjoyanto seusai acara diskusi di markas Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat, Bandung, Selasa, 6 Maret 2012. "Pulbaket itu tak perlu nunggu laporan (dari masyarakat) dulu."

Pulbaket, menurut Bambang, tak mesti ada laporan bagus. Bambang mengaku belum berani menjanjikan apakah nanti komisi antikorupsi sendiri yang akan langsung menangani kasus jika hasil pengumpulan data mengindikasikan adanya korupsi. Alasannya, kasus korupsi di bidang pertahanan sementara ini tidak termasuk prioritas Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya belum berani apa itu nanti akan kami tangani atau tidak. Karena itu kan belum sesuai prioritas KPK. Sukhoi ini kan termasuk bidang pertahanan yang sebenarnya tidak termasuk prioritas kami. Yang prioritas itu bidang prioritas, seperti pertanian, pertambangan, perpajakan," katanya.

Kemarin, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo menilai janggal pelibatan pihak ketiga dalam pembelian enam pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK2 dari Rusia. "Diduga ada agen atau broker yang terlibat dalam pengadaan alutsista tersebut," katanya di kantor Kontras, Jakarta, Senin, 5 Maret 2012.

Adnan menduga keterlibatan pihak ketiga, yakni JSC Rosoboronexport Rusia, yang diageni PT Trimarga Rekatama, membuat harga per unit Sukhoi melambung dari US$ 55 juta pada 2010 menjadi US$ 83 juta pada 2011. Dari skema pembiayaan dengan kredit ekspor, kata dia, agen mendapatkan fee 15-20 persen dari harga barang. "Potensi kerugian negara lebih dari Rp 1 triliun," ucap Adnan.

Dugaan penggelembungan harga (mark-up) juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin pada Jumat pekan lalu. Menurut dia, dari rilis harga Rosoboronexport perwakilan Jakarta, maksimal harga enam Sukhoi itu US$ 420 juta. Tapi pemerintah menggelontorkan US$ 470 juta.

ERICK P. HARDI

Berita terkait

Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

29 Agustus 2018

Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

Menhan AS James Norman Mattis menjamin Indonesia tak akan terkena sanksi embargo atas pembelian Sukhoi Su-35

Baca Selengkapnya

Beli 11 Pesawat Sukhoi, Menhan Habiskan 1.140 Juta Dollar

12 Januari 2018

Beli 11 Pesawat Sukhoi, Menhan Habiskan 1.140 Juta Dollar

Pengadaan Sukhoi itu berkaitan dengan pemenuhan rencana strategis pertahanan.

Baca Selengkapnya

Menhan: Pembelian 11 Pesawat Sukhoi Su-35 Sudah Selesai

28 November 2017

Menhan: Pembelian 11 Pesawat Sukhoi Su-35 Sudah Selesai

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pembelian 11 pesawat Sukhoi Su-35 Flanker E dari Rusia sudah selesai.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bayar Sukhoi dengan Kerupuk

29 Agustus 2017

Pemerintah Bayar Sukhoi dengan Kerupuk

Pemerintah Indonesia dan Rusia telah bersepakat melakukan jual-beli 11 pesawat Sukhoi Su-35 dengan mekanisme imbal dagang.

Baca Selengkapnya

Mendag: Barter Sukhoi dengan Karet Masih dalam Proses

23 Agustus 2017

Mendag: Barter Sukhoi dengan Karet Masih dalam Proses

Nilai transaksi pembelian Sukhoi mencapai US$ 1,14 miliar,
dengan imbal barang ekspor ke Rusia mencapai 50 persen atau
senilai US$ 570 juta.

Baca Selengkapnya

Menteri Ryamizard: Beli Sukhoi dengan Barter Sesuai Undang-Undang

22 Agustus 2017

Menteri Ryamizard: Beli Sukhoi dengan Barter Sesuai Undang-Undang

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan kesepakatan


imbal beli atau barter pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU-35


sesuai dengan aturan.

Baca Selengkapnya

Beli Pesawat Sukhoi Rusia, Indonesia Bayar Pakai Komoditas Ekspor  

22 Agustus 2017

Beli Pesawat Sukhoi Rusia, Indonesia Bayar Pakai Komoditas Ekspor  

Pesawat Sukhoi yang dibeli Indonesia berjenis Su-35 Flanker E dengan nilai mencapai US$ 1,14 miliar.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Rusia Barter Karet dengan Sukhoi

3 Agustus 2017

Indonesia dan Rusia Barter Karet dengan Sukhoi

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan rencana barter Sukhoi ini sudah hampir final.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Dampingi Kemendag Urusi Barter Karet dengan Sukhoi

18 Mei 2017

Jaksa Agung Dampingi Kemendag Urusi Barter Karet dengan Sukhoi

Pemerintah Rusia berencana membarter pesawat Sukhoi dengan komoditas dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Saksikan Transaksi Pembelian Sukhoi di Rusia  

4 Mei 2016

Jokowi Akan Saksikan Transaksi Pembelian Sukhoi di Rusia  

Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri pertemuan ASEAN-Russian Summit 2016 pada pertengahan Mei 2016.

Baca Selengkapnya