BPK Belum Selesaikan Audit Kinerja BPPN

Reporter

Editor

Jumat, 23 Januari 2004 23:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan belum menyelesaikan audit terhadap Badan Penyehatan Perbankan Nasional. "Prosesnya masih terus berlangsung, sekarang sampai pada tahap analisis. Mudah-mudahan bisa cepat menghasilkan kesimpulan," kata Ketua BPK Satrio B. Joedono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (23/1). Audit terhadap BPPN yang akan berakhir tugasnya Juni 2004 mendatang ini, menurut Billy, pangilan akrab Satrio, adalah audit kinerja. "Sebab kami mengantisipasi pertanyaan publik yang akan banyak muncul saat BPPN ditutup soal kinerja lembaga itu selama ini," jelas Satrio yang akrab dipanggil Billy ini. Adapun audit kinerja yang dilakukan oleh BPK terhadap BPPN hanya akan dilakukan di salah satu fungsinya yaitu penyehatan perbankan. "Kami berfikir BPPN begitu kompleks jadi diputuskan hanya memeriksa salah satu dari keempat fungsinya," urai Billy.Sesuai dengan namanya, audit kinerja tersebut tujuannya apakah BPPN memang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, yakni menyehatkan perbankan nasional. "Apakah BPPN selama ini sudah bekerja dengan baik, apakah kehadiran lembaga itu membawa pengaruh terhadap membaiknya sistem perbankan di Indonesia?" katanya Dengan audit kinerja ini pertanyaan tidak akan berkutat pada pertanyaan apakah BPPN sudah menyetorkan dana cukup ke kas negara misalnya, ataupun bagaimana lembaga itu menjual aset-aset fisik yang dijaminkan padanya. "Untuk sementara itu bukan pertanyaan kami. Justru BPK mempertanyakan fungsi BPPN sesuai kepanjangannya Badan Penyehatan," katanya.Sejumlah bank yang berada di bawah naungan BPPN, jelas dia, akan dilihat apakah sudah benar-benar sehat atau belum. "Bank-bank itu kan dimasukkan ke BPPN untuk disehatkan, apa saja yang sudah dilakukan BPPN untuk menjadikan bank itu sehat," urai Billy. Lebih lanjut ia menjelaskan, audit ini termasuk melihat berapa banyak bank yang menjadi sehat, dan berapa yang kurang sehat. "Yang terpenting adalah berapa ongkos yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menjadikan bank-bank itu sehat," kata dia. Kalaupun nanti masyarakat tidak ada yang mempertanyakan kinerja BPPN, Billy menyatakan, BPK tetap bertanggungjawab menjelaskannya. "Sebab, ini sudah hak masyarakat untuk mengetahui apakah dana mereka dipergunakan dengan baik oleh pemerintah," jelas dia. Pemerintah harus menjelaskan dana yang dikucurkan untuk menyelamatkan bank-bank itu sebanding tidak dengan kinerjanya sekarang ini. Meski tidak bisa menyebutkan jangka waktu penyelesaian audit, BPK menyatakan akan menyelesaikan secepatnya. "Mudah-mudahan tidak lama. Lagipula kami memiliki Key Performance Indicator ," jelas Billy. Indikator ini, urai dia, merupakan ukuran kinerja institusi yang diaudit, dalam hal ini BPPN. "Ini ukuran untuk menentukan kinerja yang sehat seperti apa," katanya. Ukuran ini juga telah dibicarakan dengan BPPN sebagai lembaga yang diaudit. Amal Ihsan - Tempo News Room

Berita terkait

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

2 menit lalu

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 menit lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

2 menit lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

5 menit lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

8 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

12 menit lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

18 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

19 menit lalu

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

Greysia Polii menonton perjuangan tim Piala Uber Indonesia melalui streaming bersama mantan atlet bulu tangkis Korea Selatan, Yena Chang.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

23 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya