JK Nilai Kepemimpinan SBY Tak Wujudkan Keadilan  

Reporter

Editor

Rabu, 22 Februari 2012 12:07 WIB

Jusuf Kalla memberikan orasi ilmiah setelah menerima gelar Doktor Kehormatan bidang ekonomi politik di Universitas Hasanuddin, Makassar, (10/9). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Kediri - Beberapa tokoh nasional berkumpul di Kediri, Jawa Timur, Rabu, 22 Februari 2012 di sela-sela acara Halaqoh Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan. Mereka berkumpul untuk merumuskan kriteria pemimpin nasional 2014 dan melancarkan kritik terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Salah satu tokoh yang hadir, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terang-terangan mengkritik pemerintahan saat ini. "Kepemimpinan saat ini tidak bisa mewujudkan keadilan," kata Jusuf Kalla dalam paparannya di Hotel Bukit Daun Kediri, Rabu, 22 Februari 2012.

Keberhasilan pembangunan yang diwujudkan dalam peningkatan kemakmuran, kata JK, tidak akan berarti tanpa keadilan. Itulah kegagalan pemerintah yang harus diselesaikan oleh pemimpin yang akan datang.

Kegagalan lain pemerintah adalah menumbuhkan semangat nasional. JK melihat saat ini tak ada semangat untuk bangkit di semua lini kehidupan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan impor kebutuhan pokok seperti beras. "Saat saya memimpin, tak ada impor beras," kata mantan Wakil Presiden RI itu.

Dia menilai kegagalan bidang pertanian ini karena pejabat di Dinas Pertanian lebih bekerja secara administratif. JK mengaku pernah marah dan akan menjual kantor Dirjen Pertanian karena masih impor beras. Dan setelah diancam, produksi padi langsung meningkat. Namun, saat ini semangat itu kembali kendur.

Tokoh perempuan Khofifah Indar Parawansa memiliki penilaian senada. Menurut dia, pemerintahan SBY justru membawa kemunduran pada perbaikan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Bahkan, dengan nilai APBN yang besar saat ini, tak ada satupun proyek besar yang diresmikan presiden yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. "Paling-paling meresmikan mukernas atau kongres partai," sindir Khofifah.

Khofifah juga membandingkan SBY dengan Gus Dur dan Megawati yang mampu berbuat banyak dengan APBN terbatas. Nilai APBN saat ini sebesar Rp 1.425 triliun, jauh di atas APBN era Gus Dur yang hanya Rp 375 triliun dan Megawati sebesar Rp 485 triliun.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

2 September 2021

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan, Siapa Saja?

Taliban sedang bersiap mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan. Siapa saja yang akan menjadi pejabat?

Baca Selengkapnya

Wagub Uu Ajak ICMI Bangun Jabar

30 November 2019

Wagub Uu Ajak ICMI Bangun Jabar

Prioritas pembangunan Pemprov Jabar saat ini adalah mengurangi kesenjangan di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini

11 Oktober 2017

Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini

Konflik Amerika Serikat dan Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir ini memicu kekhawatiran terjadinya Perang Dunia III.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Sebut Konsep Khilafah Digaungkan HTI Salah Kaprah

23 Agustus 2017

Din Syamsuddin Sebut Konsep Khilafah Digaungkan HTI Salah Kaprah

Sebab, kata Din Syamsuddin, Indonesia telah menjalankan konsep khilafah dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman.

Baca Selengkapnya

Menteri Penerima Opini Disclaimer dari BPK Bakal Kena Sanksi

24 Mei 2017

Menteri Penerima Opini Disclaimer dari BPK Bakal Kena Sanksi

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengelolaan anggaran kementerian atau lembaga pemerintahan dari BPK harus baik di tahun depan.

Baca Selengkapnya

2,5 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Publik Merasa Puas 64,4 Persen

22 Maret 2017

2,5 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Publik Merasa Puas 64,4 Persen

Lembaga Indo Barometer merilis hasil survei menyangkut evaluasi publik terhadap 2,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, tingkat kepuasan publik 64,4 persen.

Baca Selengkapnya

Agus Pambagio: Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Buruk  

2 Februari 2017

Agus Pambagio: Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Buruk  

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengungkapkan masih belum berjalannya komunikasi publik yang baik dari pemerintah Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Pimpinan MPR Bahas UU MD3 Hingga Haluan Negara

24 Januari 2017

Jokowi dan Pimpinan MPR Bahas UU MD3 Hingga Haluan Negara

Jokowi dan Pimpinan MPR menggelar rapat konsultasi yang membahas UU MD3, Haluan Negara, 2 peringatan hari besar, dan Lembaga Pemantapan Pancasila.

Baca Selengkapnya

Rayakan Dua Tahun Jokowi-Kalla, Fadli Zon Bikin Puisi

22 Oktober 2016

Rayakan Dua Tahun Jokowi-Kalla, Fadli Zon Bikin Puisi

Fadli Zon mengatakan ini puisi dua tahun Jokowi-JK ini spontan dibuat di ponselnya.

Baca Selengkapnya

Wiranto Panggil Sejumlah Menteri ke Kantornya, untuk Apa?  

13 September 2016

Wiranto Panggil Sejumlah Menteri ke Kantornya, untuk Apa?  

Yang hadir dalam rapat koordinasi itu adalah anggota Tim Crisis Center pemerintah RI. Anggota tim yang belum tampak adalah Kepala BIN Budi Gunawan.

Baca Selengkapnya