TEMPO.CO, Yogyakarta- Penjualan alat kontrasepsi dan tes kehamilan di Yogyakarta melonjak 300 persen pada Hari Kasih Sayang atau Valentine Day tahun ini. "Peningkatan sudah terjadi mulai dari akhir pekan lalu sampai hari ini," kata Vivin S., penjaga di Apotek-24, di wilayah Seturan Sleman, Yogyakarta, kepada Tempo, Selasa, 14 Februari 2012.
Di apotek yang berdekatan dengan sejumlah perguruan tinggi itu, penjualan sehari-hari berkisar 5-15 unit kondom. Tapi, sejak Sabtu pekan lalu hingga puncaknya Senin malam kemarin, permintaan melonjak hingga berkisar 50-100 unit kondom per hari.
Dari permintaan itu, dominasi pembelian pengunjung adalah kondom produk lokal seperti Sutra yang harganya berkisar Rp 3-4 ribu. Sementara itu, di urutan kedua terbanyak adalah kondom dengan aneka rasa buah bermerek Fiesta, dengan harga mulai Rp 6 ribu. Dan urutan permintaan paling banyak terakhir adalah kondom impor dengan merek Durex, yang harganya mulai Rp 12 ribu per paket. Dalam satu paket berisi 1-3 buah kondom.
"Untuk yang kondom rasa buah, permintaan paling banyak masih sama seperti tahun sebelumnya, rasa stroberi dan pisang," kata Vivin. Sedangkan pembelinya mulai dari remaja hingga orang dewasa.
Alat penguji kehamilan juga mengalami peningkatan, khususnya yang berharga murah sekitar Rp 3 ribu per unitnya. Menjelang Hari Valentine, test pack ini dalam sehari bisa laku sampai 25-50 per unit. Padahal, pada hari biasa, hanya laku 5-10 unit.
Sementara itu, dalam perayaan malam Valentine Day, sepasang muda-mudi yang belum menyandang status resmi suami-istri di Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta, digerebek dan diserahkan warga ke pihak kepolisian setempat karena kepergok saat hendak berbuat mesum di satu rumah makan kosong.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
3 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
5 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
8 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
11 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
12 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?
18 hari lalu
Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
21 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
38 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
39 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies
58 hari lalu
Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.
Baca Selengkapnya