PPP: Jalan Santai untuk Peringati Ulang Tahun

Reporter

Editor

Minggu, 4 Januari 2004 14:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kegiatan gerak jalan santai Partai Persatuan Pembangunan yang berlangsung Minggu (4/12) pagi merupakan bagian dari perayaan hari ulangtahun partai yang ke-31. "Sebenarnya kegiatan ini merupakan harlah PPP yang diselenggarakan oleh PPP DKI," kata Wakil Sekertaris Jenderal PPP Lukman Hakim. Pernyataan ini untuk mengklarifikasi bahwa PPP melakukan kampanye sebelum waktunya dengan bentuk jalan santai.Menurut Lukman, hari kelahiran PPP sendiri sebenarnya jatuh pada 5 Januari besok. Namun kegiatannya sudah dimulai sejak seminggu ini. Selain gerak jalan santai mereka juga mengadakan kegiatan bazar, diskusi dan bakti sosial. Kegiatan jalan santai ini bersifat internal dan hanya diikuti oleh seluruh kader PPP beserta keluarganya. Lukman menjelaskan pihaknya paham betul mengenai aturan dan waktu kampanye. Kegiatan ini sendiri tidak ada tujuan mengajak orang lain seperti dalam kampanye. "Kami tidak melakukan agitasi, provokasi atau mengajak orang lain. Tidak ada ceramah atau pidato, hanya olah raga biasa," jelasnya.Mengenai atribut PPP yang dipakai dalam jalan santai ini, Lukman menjelaskan, hal itu biasa dalam acara sebuah organisasi. Ia mencontohkan, sebuah klub otomotif atau organisasi masa lain juga akan mengenakan atributnya masing-masing jika mengadakan sebuah acara internal mereka. Lukman juga menambahkan, dia yakin pihak penyelenggara sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak mengenai izin penyelenggaran acara ini. Dewi Retno - Tempo News Room

Berita terkait

Halangi Wartawan Liput Rusuh di Kampung Susun Bayam, Satpam: Atasan Kami Marinir

2 menit lalu

Halangi Wartawan Liput Rusuh di Kampung Susun Bayam, Satpam: Atasan Kami Marinir

Upaya pengosongan Kampung Susun Bayam (KSB) dari eks warga Kampung Bayam yang menerobos masuk diwarnai kericuhan

Baca Selengkapnya

PTUN Minta Pembacaan Putusan Etik Nurul Ghufron Ditunda, Ini Kata Dewas KPK

8 menit lalu

PTUN Minta Pembacaan Putusan Etik Nurul Ghufron Ditunda, Ini Kata Dewas KPK

Tumpak mengatakan, Dewas KPK harus menghormati penetapan PTUN Jakarta, sehingga pembacaan putusan Nurul Ghufron ditunda.

Baca Selengkapnya

Sitha Marino Klarifikasi Foto Lamaran dengan Bastian Steel

9 menit lalu

Sitha Marino Klarifikasi Foto Lamaran dengan Bastian Steel

Sitha Marino mengklarifikasi unggahan fotonya bersama Bastian Steel, yang diduga telah melangsungkan lamaran

Baca Selengkapnya

David Beckham Bekerja Sama dengan Hugo Boss

11 menit lalu

David Beckham Bekerja Sama dengan Hugo Boss

Jenama mode Jerman, Hugo Boss menjalin kesepakatan desain dengan mantan pemain bintang Manchester United, David Beckham

Baca Selengkapnya

Cerita Ketua BEM UNY Diancam Kampus Dicabut KIP Kuliah karena Kritik UKT

11 menit lalu

Cerita Ketua BEM UNY Diancam Kampus Dicabut KIP Kuliah karena Kritik UKT

Ketua BEM UNY mengadu ke Kantor Ombudsman RI Perwakilan Yogyakarta setelah mendapatkan ancaman dari kampus.

Baca Selengkapnya

Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Singgung Kemunduran Demokrasi

11 menit lalu

Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Singgung Kemunduran Demokrasi

Aktivis menyebut situasi demokrasi pasca reformasi Indonesia semakin memburuk, bahkan berada dalam posisi yang disebut sebagai demokrasi yang cacat.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

15 menit lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Butuh 7 Tahun untuk Mencerna Permen Karet yang Tertelan?

16 menit lalu

Benarkah Butuh 7 Tahun untuk Mencerna Permen Karet yang Tertelan?

Ada anggapan masa lalu bahwa permen karet butuh tujuh tahun untuk dicerna. Faktanya, permen karet sama sekali tak bisa dicerna.

Baca Selengkapnya

Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai untuk Kembalikan Kepercayaan Publik

22 menit lalu

Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai untuk Kembalikan Kepercayaan Publik

Sri Mulyani melaporkan penyebab Bea Cukai menjadi sorotan publik, baik dari sisi peraturan maupun prosedur yang harus diperbaiki kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

23 menit lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya