Ini Komentar Hatta Soal Negara Autopilot

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 19:38 WIB

Hatta Rajasa. TEMPO/Eko Siswwono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa akhirnya tergelitik untuk mengomentari negara autopilot. “Tidak ada satu negara pun yang tidak ada pemimpinnya,” kata Hatta Rajasa di Kantornya, Selasa, 17 Januari 2012. Ia menegaskan, semua pemimpin negara pasti bekerja demi kepentingan rakyatnya.

Istilah negara autopilot rame jadi orbolan belakangan ini. Istilah itu dimunculkan oleh beberapa orang untuk merepresentasikan kondisi Indonesia yang dianggap berjalan sendiri tanpa kontribusi dari pemerintah. Pemerintah dianggap gagal untuk mensejahterakan rakyat dalam berbagai bidang.

Beberapa waktu lalu, Yudi Latief dari Reform Institute menuding pemerintah Indonesia lebih sensitif dengan citra diri ketimbang dengan keselamatan negara. Pemerintaah saat ini dianggapnya sebagai rezim yang miskin prestasi. Tak hanya itu, seolah-olah pemerintah tidur dan kehidupan berjalan seperti biasa.

Pernyataan tersebut dilontarkan sehubungan dengan lambannya akselerasi kinerja pemerintahan. Padahal, menurut Yudi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering menggelar rapat kabinet. Namun implementasi dari pertemuan-pertemua itu tak terlihat. Karena itu, dia mempertanyakan apakah presiden yang tidak bisa memimpin atau pembantunya yang tidak mau mendengar.

Menurut Hatta, tuduhan semacam itu tak berdasar. “Dengan membuat tudingan semacam itu, sama saja kita mengatakan lurah, camat, bupati, gubernur sampai presiden tidak bekerja,” ungkapnya. Bagi Hatta, itu mustahil. Ia menilai pernyataan tersebut terlalu berlebihan. “Memangnya autopilot itu bisa terbang sendiri? Pasti ada pilotnya juga kan?” kata Hatta.

Hatta menganggap wacana yang digulirkan tadi hanya membuat masyarakat bingung. “Saya sangat tidak setuju dengan opini tersebut,” ungkapnya. “Pesawat terbang saja perlu pilot, apalagi negara?” kata Hatta Rajasa.

SUBKHAN

Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya