Ersa Siregar Disemayamkan di TPU Astana Raga Tangerang

Reporter

Editor

Selasa, 30 Desember 2003 19:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rangkaian prosesi pemakaman wartawan senior RCTI, H. Sori Ersa Siregar, Selasa (30/12) pukul 15.00 WIB, berlangsung penuh haru. Ribuan orang turun menyaksikan jalannya pemakaman.Sejak dari rumah duka di jalan Raya Tuntang No. 25 Perumnas II Karawaci hingga menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana Raga II di Kampung Carang Pulang, Desa Medang, Pagedangan-Legok, ribuan masyarakat umum ikut menyaksikan.Suasana haru merayapi ratusan pelayat di lokasi pemakaman. Begitu kalimah La illahaillalah dikumandangkan, ratusan orang tampak tak kuasa menahan tangis. Iring-iringan jenazah memasuki pemakaman dengan diusung sejumlah kru RCTI. Sementara itu, keluarga korban. Sang istri H. Tuti Komala Bintang tampak mengenakan kerudung putih berjalan mengiringi jenazah suaminya menuju liang lahat. Kedua putra Ersa, Ridhwan Ermalandra S, 20 tahun, dan putra kedua, Syawaludin Adesyahfitrah, 19 tahun, berjalan di depan jenasah almarhum ayahnya. Sedangkan putri bungsu Ersa, Syarah Meiliani Fauziah, 17 tahun, dengan memakai busana muslim dan jilbab ungu juga tampak tabah mendampingi ibunya.Di pemakaman umum itu, bacaan surah Al-fatihah terdengar bergetar dari ratusan orang yang memadati pemakaman Ersa. Jenazah Ersa pun kemudian dibaringkan dalam liang lahat. Pihak keluarga tidak memperkenankan peti kayu ikut dimakamkan. Si sulung Ridhwan, yang masih kuliah di Universitas Negeri 11 Maret Solo, dengan suara nyaring mengumandangkan adzan sebelum jenasah ayahnya diurug dengan tanah liat.Pemimpin Redaksi RCTI, Derek Manangka, kepada sejumlah wartawan juga menuturkan, pihaknya sudah berusaha agar membebaskan Ersa dan kameramen Fery Santoro. Tetapi upaya itu tidak begitu gampang dilakukan. Derek mengatakan, 29 Juli itu sebenarnya adalah hari terakhir sejumlah repoternya yang bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam. "Itu sebenarnya hari terakhir, karena pada tanggal 30-nya Ersa mestinya kembali ke Jakarta, tetapi justru Ersa ditawan."Selama enam bulan Ersa disandera GAM, RCTI juga memberikan dukungan moril kepada keluarga. Derek menyatakan RCTI akan membantu sepenuhnya kehidupan keluarga setelah ditinggal almarhum.Ersa ditemukan meninggal setelah terjadi kontak senjata antara pasukan TNI dan GAM di Simpang Ulim, Aceh Timur, 30 Desember 2003. Setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Korem Lilawangsa, di Lhokseumawe, Aceh Utara, jenasah Ersa dibawa naik helikopter jenis Balco milik TNI AL ke Medan. Ikut mendampingi saat itu adalah Juru Bicara Koops TNI, Letkol Ahmad Yani.Helikopter tiba di Medan, sekitar pukul 08.00 WIB. Jenasah disambut dua adik perempuannya yang tinggal di Medan, Ade Neti Siregar dan Safrina Maini Siregar, beserta kerabat dan sejumlah wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik. Sekitar pukul 09.45 WIB, lima kerabat Ersa, satu kru RCTI dari Lhokseumawe dan Letkol Ahmad Yani mengiringi jenasah Ersa ke Jakarta. Ayu Cipta dan Dinda Jouhana - Tempo News Room

Berita terkait

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

9 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

11 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

13 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

15 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

16 menit lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

17 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

18 menit lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

20 menit lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

22 menit lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

22 menit lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya