TEMPO.CO, Sampang - Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengeluarkan pernyataan sikap bahwa ajaran Syiah yang dibawa Ustad Tajul Muluk sesat. Pernyataan sikap NU Sampang ini dilakukan dalam acara silaturahmi Kapolda Jawa Timur dengan ulama se-Kabupaten Sampang.
“Dengan ini NU Sampang menyatakan aliran Syiah di Sampang sesat-menyesatkan,” kata Wakil Ketua PCNU Sampang M. Fadoli Mubarok di hadapan Kapolda Jawa Timur Irjen Hadiatmoko dan Bupati Sampang Noer Tjahja di Pendopo Sampang, Selasa, 3 Januari 2012.
Menurut Fadoli, pernyataan sikap ini sebagai bentuk dukungan atas fatwa MUI Sampang, yang dikeluarkan tanggal 1 Januari 2012 lalu, yang juga menyatakan Syiah di Dusun Nangkernang sesat. “Kami sependapat dengan fatwa MUI,” ujarnya.
Tak hanya itu, dalam acara silaturahmi yang juga diisi dengan acara dialog tersebut, sejumlah kiai NU seperti KH Muhimmin mengusulkan agar Bupati dan DPRD Sampang membuatkan perda larangan Syiah di Sampang. Padahal sebelumnya MUI pusat tegas menyatakan Islam Syiah tidak sesat. “Kalau umat marah, kiai pun tidak berdaya, jadi Bupati harus buat perda,” kata Muhimmin.
Menanggapi usulan ulama NU itu, Bupati Sampang Noer Tjahja tidak mengiyakan ataupun menolak. Soal perda, kata dia, sebenarnya sudah ada aturan MUI Pusat yang dapat dijadikan acuan soal Syiah. Namun dia menegaskan di Sampang tidak ada Syiah, yang ada hanyalah ajaran menyimpang Tajul Muluk. “Tidak ada Syiah di Sampang, aliran di Nangkernang ilegal, tidak terdaftar di kesbangpol,” ucapnya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Hadiatmoko pun tak ketinggalan menyindir aliran yang dianggap sesat di Sampang sebagai golongan yang 'ono-ono wae'. “Golongan seperti ini kata Nabi tidak membawa manfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Soal situasi keamanan di Sampang, khususnya di Nangkernang, kata Kapolda, kondusif. Hadiatmoko bahkan mempersilakan para pengungsi Syiah agar segera pulang dan beraktivitas seperti biasa. “Kami jamin aman, Anda lihat sendiri, warga di Nangkernang damai, tidak seperti yang diberitakan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis, 29 Desember 2011 pekan lalu, terjadi pembakaran dua unit rumah, madrasah, dan musala di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Sampang, Madura. Insiden ini dipicu konflik internal keluarga yang kebetulan beraliran Sunni dan Syiah. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan satu orang tersangka.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya