TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada pihak-pihak asing dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional yang tak suka Indonesia mengembangkan sektor perkebunan dan kehutanan.
"Saya menilai tidak wajar jika kita tidak boleh membangun dan berusaha di sektor kehutanan dan perkebunan," ujarnya dalam pidato acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-83 Tahun 2011 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 22 Desember 2011.
"Jika Indonesia diminta menutup seluruh sektor perkebunan sawitnya, akan menghancurkan ekonomi Indonesia dan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Tentu ini sangat berlebihan," ujarnya.
Menurut SBY, banyak pihak luar negeri yang aktif menyoroti keadaan lingkungan di Indonesia dan ia berterima kasih atas kritik yang obyektif dan membangun itu. Tentu saja SBY mendukung pengusahaan hutan yang dilakukan tak serampangan dan tidak merusak tatanan hutan demi peningkatan dan kesejahteraan rakyat. Dia memberikan contoh perkebunan area sawit yang tidak merusak atau mengabaikan kelestarian lingkungan.
Namun, menurut dia, bukan berarti Indonesia tak ingin menyelamatkan lingkungan di negara sendiri. "Harapan saya janganlah mengobrak-abrik seluruh Indonesia ini, seolah-seolah di negeri kita tidak ada negara, tidak ada pemerintah, dan tidak ada rakyatnya. Dan seolah-olah Indonesia tidak ingin menyelamatkan lingkungan kita," ujar dia.
Indonesia, kata dia, secara terbuka mengajak kerja sama dengan dunia internasional untuk menyelamatkan Bumi dengan cara-cara yang baik. "Indonesia saya pastikan akan terus berbuat yang terbaik untuk lingkungan dan untuk Bumi kita. Harapan Indonesia, negara lain juga melakukan hal itu," kata dia.
MUNAWWAROH
Berita terkait
Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir
36 hari lalu
Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia
38 hari lalu
CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.
Baca Selengkapnya4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa
44 hari lalu
Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?
Baca SelengkapnyaBerharap pada Minyak Makan Merah
45 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.
Baca SelengkapnyaKandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi
46 hari lalu
Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?
Baca SelengkapnyaSoal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten
47 hari lalu
Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.
Baca SelengkapnyaKementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat
56 hari lalu
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.
Baca SelengkapnyaKementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini
56 hari lalu
Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik
58 hari lalu
Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN
59 hari lalu
Prabowo Subianto mengatakan siap membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman kelapa sawit, hingga singkong
Baca Selengkapnya