TEMPO.CO, Lumajang - Kondisi delapan orang imigran gelap asal Afganistan, Iran, dan Irak, yang menjadi korban kapal karam di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, akhir pekan lalu, mulai membaik, Selasa, 20 Desember 2011. Mereka dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sejak Senin malam, 19 Desember 2011.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo di Rumah Sakit Bhayangkara, kedelapan imigran gelap korban kapal karam itu, empat orang di antaranya berasal dari Afghanistan, dua orang dari Iran, dan dua orang lainnya dari Irak. Nama-nama delapan imigran gelap ini antara lain Said Kaam, Jawad, Ghulam Syafar, Mochamad Harfan, Ayub Al Ghulbi, Samin Gul Afghan, Sodik Ahmad, dan Ihhad Al Walad.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Komisaris Polisi PP Hadi Wahyana, mengatakan penemuan imigran gelap korban kapal karam ini diawali penyisiran yang dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan menggunakan helikopter.
Pada saat penyisiran, terlihat ada tug boat NTEB pengangkut batu bara. Setelah heli penyisir ini terbang rendah, ternyata diketahui ada 13 orang imigran gelap yang ada di atas tug boat tersebut. Akhirnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur meminta Kepolisian Resor Jember, yang kemudian berkoordinasi dengan Pol Airud, untuk menjemput di perairan Nusa Barong. Lalu, 13 imigran gelap ini dibawa ke Kecamatan Puger yang juga sudah disiapkan tenaga medis. Saat itu pula langsung ada serah-terima imigran gelap ini dari Kepolisian Resor Jember kepada kantor Imigrasi.
"Lima orang yang masih dalam kondisi sehat diinapkan di Hotel Sulawesi. Sedangkan delapan orang lainnya yang kondisinya lemah langsung dibawa ke Lumajang untuk dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Hadi.
Ketika dibawa ke rumah sakit Senin malam, kondisi delapan warga asing ini sangat lemah. "Tiga hari tidak makan dan tidak minum. Kondisi lemah karena dehidrasi," kata Hadi. Namun kondisi mereka berangsur membaik setelah dirawat. "Kondisi kesehatannya mulai membaik," kata Hadi pagi ini kepada Tempo.
Hadi mengatakan delapan warga asing ini akan menjalani perawatan di rumah sakit dua hingga tiga hari. "Setelah sudah bisa dipastikan sehat, kami akan minta pihak kantor Imigrasi untuk menjemput mereka," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo di Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa, 20 Desember 2011 pagi ini, delapan warga asing ini terlihat berbaring di tempat tidur dengan jarum infus yang masih melekat di tangannya. Mereka kerap kali menangis saat menceritakan sejumlah anggota keluarganya yang hilang dalam kejadian itu.
Pada Sabtu pagi lalu, sebuah kapal pengangkut 250 imigran dari Afganistan, Turki, Iran, dan Arab Saudi, pecah dan terbalik di sekitar perairan Prigi, Trenggalek. Kapal ini rencananya membawa para imigran gelap ini ke Pulau Christmas, Australia.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya