Ratusan Massa Obrak-abrik Lokalisasi Prostitusi  

Reporter

Editor

Selasa, 6 Desember 2011 19:28 WIB

REUTERS/Herwig Prammer

TEMPO Interaktif, Blitar - Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Blitar (GUIB), Selasa, 6 Desember 2011, merusak dan menghancurkan rumah prostitusi di lokalisasi Tanggul, Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Massa yang sebagian besar merupakan anggota Barisan Serbaguna (Banser), yakni badan otonom yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama tiba-tiba mendatangi lokalisasi. Aksi dilakukan setelah massa GUIB menggelar apel dan istighotsah di Lapangan Kecamatan Garum untuk menyatakan perang terhadap kemaksiatan.

Petugas Kepolisian Resor Blitar yang berjaga di sekitar lokalisasi tak mampu menahan kemarahan massa. Meski sempat menahan di pintu depan, sejumlah massa berhasil menerobos masuk ke dalam lokalisasi melalui pintu belakang. Dengan beringas mereka merusak dan menghancurkan seluruh bangunan yang terdiri dari kamar dan warung.

Sejumlah perlengkapan bangunan seperti pintu dan jendela yang dihuni pekerja seks komersil (PSK) dirobohkan. Botol minuman keras yang tersimpan di warung dihancurkan. “Saya yang menggerakkan aksi ini,” kata Imron Rosadi, Ketua Banser Kabupaten Blitar.

Imron mengatakan aktivitas kemaksiatan dan prostitusi yang terjadi di Kabupaten Blitar sudah tidak bisa ditolerir. Selain merusak moral warga Blitar, keberadaan mereka mulai mengundang keresahan.
Menurut Imron, yang membuat massa marah karena para PSK menolak mematuhi SK Bupati Blitar Nomor 188/231/409.012/KPTS/2011 tentang Penutupan Lokalisasi atau tempat praktik prostitusi di Blitar. Padahal SK tersebut merupakan rekomendasi para ulama yang menghendaki Kabupaten Blitar bersih dari prostitusi.

Dalam SK tersebut diuraikan Bupati Blitar Herry Noegroho telah memerintahkan penutupan tiga lokalisasi di wilayahnya, yakni lokalisasi Desa Kendal Rejo, Kecamatan Srengat, lokalisasi Tanggul di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, serta lokalisasi Ngreco di Kecamatan Selorejo. Ketiga lokalisasi itu dihuni sekitar 60 PSK. Itu belum termasuk pengelola warung yang menyediakan minuman keras.

Upaya penutupan yang dilakukan pemerintah melalui aparat kepolisian dan TNI selalu gagal karena para PSK melakukan perlawanan. Didampingi sejumlah aktivis sosial, mereka menolak penutupan karena solusi yang diberikan pemerintah kurang memadai. Para PSK baru bersedia pergi jika disediakan lapangan pekerjaan yang jelas.

Kepala Kepolisian Resor Blitar, Ajun Komisaris Besar Polisi Marwan, membantah menyetujui aksi massa tersebut. Menurut dia bangunan yang dirusak aktivis Islam hanyalah tempat kosong yang sudah ditinggal pergi penghuninya. Sebab sehari sebelumnya polisi telah meminta penghuni lokalisasi meninggalkan tempat kerjanya sesuai peraturan daerah yang ditetapkan. “Tidak ada korban jiwa karena para penghuninya sudah pergi,” ucapnya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.

Baca Selengkapnya

Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.

Baca Selengkapnya

Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.

Baca Selengkapnya

Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.

Baca Selengkapnya

Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.

Baca Selengkapnya

Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.

Baca Selengkapnya