Pengguna Obat Suntik Paling Rawan Terkena HIV/AIDS  

Reporter

Editor

Kamis, 1 Desember 2011 17:48 WIB

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengeluarkan hasil riset Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku terbaru mengenai HIV/AIDS di Indonesia. Dari riset yang dilakukan Januari hingga Maret 2011, ditemukan pengguna napza suntik (penasun) paling rentan terkena virus HIV/AIDS.

"Prevalensi HIV tertinggi ditemukan di penasun, kemudian berturut-turut diikuti oleh waria, wanita penjaja seks langsung, lelaki seks dengan lelaki, narapidana, wanita penjaja seks tidak langsung, dan pria berisiko tinggi," ujar Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, M. Subuh, dalam acara peluncuran STBP 2011 di Kementerian Kesehatan, Kamis, 1 Desember 2011.

Subuh mengatakan survei yang mengikutsertakan 24 ribu lebih responden itu mendata populasi berusia 15 tahun ke atas yang berisiko tinggi tertular HIV dan masuk ke dalam populasi rawan tertular. Adapun survei ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan sejak tahun 2007 dan terakhir 2009 yang dilakukan di 11 provinsi tersebar di seluruh Indonesia.

"Di tahun sebelumnya, prevalensi HIV pada penasun lebih tinggi, yaitu 52,4 persen dan menurun menjadi 42,4 persen di tahun ini," katanya.

Data temuan terbaru ini dapat dikatakan ironis. Pasalnya, pengetahuan yang komprehensif mengenai HIV secara keseluruhan terbilang minim. Namun untuk kelompok responden penasun memiliki tingkat pengetahuan komprehensif yang tertinggi dari kelompok lainnya. "Pengetahuan komprehensif tertinggi ditemui pada kelompok penasun, yaitu 44 persen, dan terendah ada di napi sebanyak 12 persen," papar Subuh.

Meski begitu, ia melanjutkan, terdapat perubahan tren perilaku menyuntik. Dari data ditemukan sebanyak 87 persen responden atau naik 3 persen yang menyatakan tidak berbagi jarum suntik dengan pengguna lainnya. Tiga puluh persen di antara mereka juga diketahui selalu membawa jarum suntiknya sendiri.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama menyatakan pemerintah akan melakukan aksi nyata usai didapatkannya data terbaru ini. Salah satunya adalah program peningkatan pengetahuan masyarakat soal HIV/AIDS.

"Soal pengetahuan kelompok masyarakat belum terlalu baik dan ini sejalan dengan masalah stigma di masyarakat kita, karena itulah sudah ada program “Aku Bangga Aku Tahu” untuk tingkatkan pengetahuan masyarakat," ujarnya.

Untuk diketahui, penderita HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai angka 200 ribu jiwa dengan prevalensi naik menjadi 0,24 persen. Untuk kasusnya di tahun 2011 diketahui sebanyak 15.509 dinyatakan positif HIV dan 1.805 yang sudah terkena AIDS.

RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya