TEMPO Interaktif, Tenggarong - Memasuki hari keempat pasca ambruknya Jembatan Katanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa 29 November 2011, Tim SAR masih belum berhasil mengevakuasi bangkai jembatan dari dasar Sungai Mahakam. Tim SAR kembali berencana mengevakuasi bangkai jembatan dengan metode berbeda, balloon lifting.
Direktur Operasional dan Latihan Basarnas, Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi, mengatakan untuk mengangkat jembatan seberat 1.620 ton dibutuhkan sebanyak 60 balon. Menurutnya, metode ini tetap akan dikombinasikan dengan mengoperasikan crane. "Barangnya sudah ada, tapi tak tahu yang disiapkan besok berapa," kata Sunarbowo, Selasa.
Ia mengatakan metode balon ini sudah dilakukan di Bali untuk mengangkat kapal tongkang dan kapal yang tenggelam di sungai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Teknisnya, balon diikatkan ke rangka dalam kondisi kempes. Setelah itu, balon disuntik udara dari permukaan. Dengan diisi udara balon diharapkan bisa mengangkat bangkai jembatan dari dasar.
Ia menyatakan metode balon ini diharapkan bisa mengangkat bangkai jembatan meski tak sampai ke permukaan. "Kalau sudah naik, meski sedikit, nanti akan ditarik oleh tug boat ke posisi aman," katanya.
Dari potret echo sounder yang sudah dilakukan, diketahui bangkai jembatan berada di dasar Sungai Mahakam dengan kedalaman 38-50 meter. Rencananya, bangkai jembatan akan ditarik 200 meter ke arah hilir sungai. Di titik ini, kedalaman diketahui sekitar 20 meter.
Berdasarkan hasil pemantauan kondisi sungai, air sungai tenang pada pukul 6-8 pagi dan sejam kemudian air sudah mulai bergerak. Sedangkan pada malam hari, air tenang pada pukul 19.00-20.00 WITA. "Itu pun hanya 45 menit saja yang benar-benar tenang," katanya.
Sebelumnya, tim penyelam pernah turun pada pukul 14.00 WITA. Pada pukul 15.00 WITA arus di dasar sungai deras. Saking derasnya, penyelam tak bisa melawan arus meski berpegangan pada tali yang sudah terikat.
Ia menjelaskan, pemasangan balon bisa dilakukan pada jam-jam di mana air Sungai Mahakam pada kondisi tenang.
FIRMAN HIDAYAT
Berita terkait
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB
21 jam lalu
Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Baca SelengkapnyaFBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore
19 hari lalu
FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore
Baca SelengkapnyaKronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat
26 hari lalu
Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.
Baca SelengkapnyaSigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional
34 hari lalu
Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.
Baca SelengkapnyaInilah 5 Jembatan Termahal di Dunia
34 hari lalu
Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.
Baca SelengkapnyaInilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia
34 hari lalu
Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel
38 hari lalu
Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.
Baca Selengkapnya5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore
38 hari lalu
Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024
Baca SelengkapnyaWNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu
38 hari lalu
Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore
38 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore
Baca Selengkapnya