TEMPO Interaktif, Surabaya - Mengantisipasi terjadinya lonjakan penyeberang pada hari raya Idul Adha, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan cabang Surabaya menyiagakan enam kapal feri untuk melayani penyeberangan ujung Surabaya ke Kamal Madura.
"Kami tambah dua kapal, biasanya empat kapal mulai besok menjadi enam kapal," kata Kepala Cabang PT ASDP Surabaya, Elvy Yoza, Kamis, 3 November 2011.
Kapal yang akan diterjunkan di antaranya Kapal Motor (KM) Poetre Koeneng, KM Joko Tole, KM Manila, KM Selatan Madura, KM Tongkol, serta KM Gajah Mada.
Pada perayaan yang di kalangan masyarakat Madura dikenal dengan tradisi "toron" ini diperkirakan akan terjadi kenaikan penyeberangan menggunakan feri antara 10-15 persen. Peningkatan diperkirakan terjadi mulai Jumat malam, 4 November 2011, hingga Senin, 7 November 2011 sore.
Untuk persiapan lebaran kurban ini ASDP juga mengaku telah berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan, Sahbandar, serta Dinas Perhubungan. "Seluruh kapal sudah dicek kesiapannya oleh Syahbandar pelabuhan," ujarnya.
Mengingat tingginya gelombang memasuki bulan November ini, PT ASDP juga akan memberlakukan pemberhentian kapal sementara jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan gelombang. "Saat ini kendalanya gelombang dan kabut. Kami sudah antisipasi dan akan menghentikan sementara penyeberangan jika itu terjadi," kata dia.
Hal senada dilakukan pengelola Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Untuk meningkatkan pelayanan saat Idul Adha, pengelola Suramadu akan memberlakukan tiket jemput bola.
Tiket jemput bola dilakukan dengan menambah petugas tiket yang akan mendatangi antrean kendaraan, sehingga mereka tak perlu mengantre di gerbang loket Suramadu. "Semua loket baik di sisi Surabaya dan Madura akan kami buka," kata Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu, Faisal Yasir Arifin.
Peningkatan penyeberang di Suramadu diperkirakan mencapai 20-25 persen. Peningkatan sendiri diperkirakan terjadi sejak Jumat malam dan Senin pagi. Penyeberang Suramadu sendiri per hari biasanya mencapai 22 ribu sepeda motor dan 15 ribu mobil.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
2 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
3 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu
4 hari lalu
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
7 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
10 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
17 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
20 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
22 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
26 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang
27 hari lalu
Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya