PKS Jawa Barat Tak Mau Tercoreng Syahrini  

Reporter

Editor

Kamis, 3 November 2011 12:31 WIB

Syahrini. TEMPO/ Agung Pambudhy

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat hati-hati menyikapi hasil survei calon wali kota dan wakil walikota Sukabumi. Apalagi survei memunculkan nama penyanyi Syahrini yang kerap berpenampilan seksi.

PKS jaga image (jaim) dan tak mau citra partai tercoreng gara-gara kemunculan nama Syahrini dalam survei yang dilakukan PKS dengan bantuan sebuah lembaga survei. “Kami sadari itu, makanya kami tidak hanya melihat tingkat popularitasnya, tapi juga mempertimbangkan elektabilitas dan kapabilitas orangnya,” kata Ketua Deputi Bidang Pendidikan DPW PKS Jawa Barat, Deden Muhlisin, Kamis, 3 November 2011.

Selain Syahrini, ada juga artis kelahiran Sukabumi, Desy Ratnasari. Desy paling populer dijagokan warga Sukabumi sebagai calon wali kota atau wakil walikota dibading Syahrini dan Ingrid Kansil.

Ingrid yang juga istri petinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, ini terjun di dunia politik dan menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat dan Komisi Bidang Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan.

“Kami terus melakukan komunikasi dengan nama-nama yang muncul dalam survei, termasuk tiga artis tersebut,” kata Deden. Selain membuka peluang bagi calon individu, PKS juga terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain.

Setidaknya ada 21 nama yang muncul dalam survei. Enam di antaranya adalah kader atau pengurus PKS dan 15 orang sisanya dari luar PKS, baik artis, politikus, birokrat, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Calon wali kota direncanakan akan diisi kader PKS dan calon wakil wali kota diambil dari luar PKS.

PKS akan kembali melakukan survei dalam tiga bulan mendatang hingga menjelang Pilkada Kota Sukabumi yang rencananya akan digelar bersama dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat. “Dalam tiga bulan ke depan akan ada survei lagi sampai ada calon yang pasti untuk diusung,” ujarnya.

Syahrini sendiri menanggapi dingin hasil survei itu dan bahkan dianggap biasa saja. “Kata Syahrini, namanya keluar di sebuah partai itu biasa saja. Bukan hal yang sesuatu. Enggak surprise,” kata manajer Syahrini, Rendy, kemarin.

Nama Syahrini sempat dikabarkan masuk dalam organisasi sayap Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Srikandi Hanura. Syahrini sendiri menolak terjun ke politik. “Tetapi kalau menyanyi, Syahrini sangat serius. Dia masih ingin berkembang,” tambah Rendy.

ISHOMUDDIN


Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya