TEMPO Interaktif, Serang - Ratu Atut Chosiyah berpeluang memimpin kembali Provinsi Banten. Tiga penyelenggara hitung cepat pemilihan Gubernur Banten menyatakan Atut yang berpasangan dengan aktor kawakan Rano Karno bakal memenangi pemilihan yang berlangsung kemarin. Hanya satu lembaga penyelenggara hitung cepat yang memiliki hasil berbeda.
Pemilihan Gubernur Banten diikuti tiga pasangan. Mereka adalah Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, Wahidin Halim-Irna Narulita, dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten menetapkan jumlah daftar pemilih tetap untuk pemilihan gubernur tersebut 7.118.587 jiwa.
Berdasarkan data Jaringan Suara Indonesia (JSI), hingga kemarin sore, Atut-Rano disebutkan meraih 50,04 persen suara. Adapun pasangan Wahidin-Irna meraih 38,34 persen dan Jazuli-Makmun mendapat 11,62 persen. "Angka memang masih berjalan, tapi tidak sampai terjadi pergeseran peringkat," kata Fajar S. Tamin, Wakil Direktur Eksekutif JSI, di Kota Serang, kemarin. Menurut Fajar, kemenangan Atut ini tidak terlepas dari popularitas Rano.
Hasil perhitungan cepat versi Lingkaran Survei Indonesia juga menyatakan Atut-Rano, yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hanura, Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Persatuan Daerah, Partai Damai Sejahtera, dan 22 partai politik nonparlemen, unggul dengan 50,3 persen suara. Disusul Wahidin-Irna yang mendapatkan 38,7 persen suara, dan Jazuli-Makmun memperoleh 11,89 persen suara.
Hasil penghitungan Konsultan Citra Indonesia juga tak berbeda jauh. Atut-Rano diklaim meraih 50,36 persen suara, Wahidin-Irna memperoleh 37,98 persen suara, pasangan Jazuli-Makmun mendapat 11,66 persen suara.
Sebaliknya, perhitungan cepat versi Akurasi Survei Indonesia memberikan hasil berbeda. Pasangan Wahidin-Irna, yang didukung Partai Demokrat, unggul sementara dengan 51,2 persen. Duet Atut-Rano berada di posisi kedua dengan 40,26 persen, dan pasangan Jazuli-Makmun 8,9 persen.
Menurut Ketua Harian Tim Pemenangan Wahidin-Irna, Achmad Subadri, hasil real quick count Akurasi Survei ini lebih valid dan tepercaya. Sebab, sampel yang diambil adalah total sampling, yaitu bersumber dari semua tempat pemungutan suara. "Ini hasil riil sesuai dengan masing-masing TPS," ujarnya.
Menanggapi kemenangan versi tiga lembaga perhitungan cepat, Ratu Atut mengaku senang, meski penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi. "Saya optimistis bakal memenangi pemilukada ini," kata dia.
Adapun Wahidin tampak tenang mengamati layar perhitungan cepat bersama pendukungnya di rumahnya. Di antara pendukungnya tampak kakak Wahidin, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda. "Ya, saya bantu doa, Wahidin lebih pintar daripada saya soal pemerintahan," ujar Hasan.
Dalam pemilihan itu, calon Wakil Gubernur Banteng Rano Karno tidak ikut mencoblos. "Pak Rano di rumah tidak punya KTP Banten," kata Suti Karno, adik kandung Rano.
Sementara itu, Atut mencoblos di TPS 8, di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. Adapun Wahidin menggunakan hak pilihnya di TPS 02 di RT 02 RW 01 Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
WASI'UL ULUM | AYU CIPTA
Berita terkait
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca SelengkapnyaJenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan
6 Januari 2018
Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.
Baca SelengkapnyaPengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal
6 Januari 2018
Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018
6 Januari 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaEmpat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung
5 Januari 2018
Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.
Baca SelengkapnyaPilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat
4 Januari 2018
BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.
Baca SelengkapnyaGerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
27 Desember 2017
Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
26 Desember 2017
Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
17 Desember 2017
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora
22 November 2017
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Baca Selengkapnya