3 Tewas di Freeport, Kata Roy Suryo Pamannya Ditembak Sejenis AK 47
Sabtu, 22 Oktober 2011 20:00 WIB
TEMPO Interaktif, Sleman - Anggota DPR RI Roy Suryo mengatakan pamannya Aloysius Margana, korban tewas akibat penembakan kelompok tak dikenal di areal PT Freeport Indonesia mile 38-40, Timika Papua, sengaja ditembak dari jarak dekat.
"Dilihat dari lukanya sang sangat besar, itu tembakan dari jarak dekat, kecil kemungkinannya luka seperti itu dilakukan dari jarak jauh" kata Roy Suryo saat menghadiri pemakaman jenazah di rumah duka di Desa Giritirto, Turi Sleman, Yogyakarta, Sabtu, 22 Oktober 2011.
Roy menambahkan pihaknya dan keluarga belum mengetahui pasti, apakah pamannya yang bekerja sebagai mekanik tersebut tewas karena satu tembakan yang mengenai bagian kanan sampai menembus bahu dan lengan atau ada luka lain penyebab meninggalnya korban.
"Sampai sekarang baru dari satu kemungkinan luka besar itu," tambah politisi Demokrat itu. Jenis peluru yang menyebabkan Margana tewas saat hendak berangkat kerja dengan mobil Range Rovernya itu dikatakan berjenis SS 2 dan senjata jenis AK 47.
"Kami dari kelurga hanya bisa berharap, kasus orang Indonesia meninggal dengan cara seperti ini di bumi Indoensia tidak terjadi lagi. Aparat keamanan harus bertindak," kata dia.
Jenazah Margana tiba di rumah duka sekitar pukul 11.45 WIB yang disambut isak tangis istrinya Murwanti dan dua putrinya Theodora (12) dan Sekar (7). Keluarga dan masyarakat menggelar misa doa sebelum pemakaman.
Kaka ipar korban, Edy Juanedi menuturkan adiknya itu telah bekerja di Freeport selama 17 tahun. "Dia hanya pulang tiap enam bulan sekali. Terakhir Juni 2011 lalu," kata dia.
Jumat, 20 Oktober 2011 dini hari, tiga orang tewas ditembak gerombolan bersenjata di Papua. Mereka adalah Albertus Laitawono (29) dan Yunus (25) yang bekerja sebagai penjaga kios di mil 40. Adapun Aloysius Margana, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia, ditembak saat mengemudikan mobil operasional perusahaan.
PRIBADI WICAKSONO