Bupati Wonosobo Kirim Nota Protes Impor Kentang  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 15:30 WIB

Petani kentang di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah (22/9). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO Interaktif, Banjarnegara - Bupati Wonosobo Kholiq Arief mengaku sudah mengirimkan nota protes kebijakan impor kentang ke pemerintah pusat. Nota protes tersebut dikirimkan karena saat ini pihaknya banyak mendapat keluhan dari petani kentang Dieng terkait anjloknya harga kentang Dieng.

"Kami meminta produk kentang lokal lebih dikembangkan daripada mengimpor kentang dari luar negeri," ujar Kholiq saat menghadiri pelantikan Bupati Banjarnegara, Selasa 18 Oktober 2011.

Kholiq mengatakan nota protes tersebut sudah dikirimkan ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Ia juga meminta kepada pemerintah pusat agar petani diberi ilmu tentang teknologi terapan bagi petani kentang. Dengan teknologi tersebut kuantitas dan kualitas kentang Dieng diharapkan bisa naik, sehingga bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Saat ini, kata Kholiq, harga kentang Dieng sudah anjlok menjadi Rp 4.000, dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram. Di Dieng sendiri lahan yang ditanami kentang mencapai sekitar 3.000 hektare. "Saya juga meminta ribuan petani kentang Dieng memperbaiki penggarapan lahan yang ramah lingkungan," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meminta agar pemerintah pusat tidak terlalu banyak mengimpor kentang. "Impor itu kan kebijakan pemerintah pusat, jumlahnya harus riil agar petani tidak dirugikan," kata Bibit.

Di Jawa Tengah, kata Bibit, sentra kentang ada di Dieng, lereng Merapi. Merbabu, dan Tawangmangu. Menurutnya, kentang dari daerah itu sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Jawa Tengah. Dia juga mengatakan sudah menyampaikan ke pemerintah pusat terkait keluhan petani tentang anjloknya harga kentang akibat kebijakan impor kentang.

Menurut Bibit, pemerintah pusat mengimpor kentang karena masih ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Masyarakat, khususnya petani, akan rugi jika pintu impor berbagai jenis komoditas dibuka lebar.

Kendati demikian, dia mengakui impor tetap diperlukan, tapi jumlahnya harus dikendalikan dengan harapan tidak melampaui produksi petani dalam negeri.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya