TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai semua menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid II layak diganti. “Kinerja mereka tidak ada yang progresif, bahkan ada yang kontroversial,” kata Burhanuddin saat dihubungi pada Kamis, 6 Oktober 2011.
Burhanuddin menuturkan banyaknya menteri dari partai politik membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih memilih mempertimbangkan faktor politis. Semestinya kinerja menjadi tolok ukur perombakan kabinet. “Tapi dosis politik di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono lebih besar,” kata dia.
Burhanuddin mengaku, penentu dicopotnya seorang menteri berdasarkan dua faktor, yakni profesionalitas dan integritas. Adapun aspek profesionalitas dapat dinilai berdasarkan evaluasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. Faktor intergritas berupa kepercayaan dalam berpolitik memiliki pengaruh besar.
Ia mencontohkan kasus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. “Mereka tidak terindikasi secara hukum. Tapi kan secara kepercayaan masyarakat sudah nggak percaya,” ujar dia menambahkan.
Memasuki masa pemerintahan tahun ketiga, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan merombak kabinetnya pada Oktober tahun ini. Istana membantah perombakan itu merupakan desakan publik ataupun hasil survei pemaparan kinerja.
Belakangan sepuluh nama santer dikabarkan sebagai calon menteri baru. Sepuluh nama itu disebut bakal masuk ataupun digeser dalam perombakan kabinet oleh Yudhoyono pada tahun ini. Di antara sepuluh nama itu ada nama baru yang santer yakni Sharif Cicip Sutardjo.
Ia dikabarkan sebagai calon Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Fadel Muhammad. Fadel digeser ke posisi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Nama lainnya adalah politikus Partai Demokrat Amir Syamsuddin. Ia dikabarkan mengisi posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar. Namun sampai kini Presiden belum menyebutkan namanya.
RIRIN AGUSTIA
Berita terkait
Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi
20 Februari 2024
Reshuffle kabinet Jokowi tunggu hari biasanya. Pengamat sebut kenaikan harga beras mestinya diantisipiasi karena mengancam inflasi.
Baca SelengkapnyaLuhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet
26 Januari 2024
Luhut mempersilakan jika ada menteri mundur dari kabinet Jokowi, namun membantah kalau Sri Mulyani akan resign.
Baca Selengkapnya7 Lembaga Survei Terkenal di Indonesia Beserta Pemiliknya
6 Januari 2024
Terdapat beberapa lembaga survei di Indonesia yang telah memiliki nama terkenal baik di kalangan politisi Indonesia maupun masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Segera Reshuffle Kabinet Usai Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri
7 Oktober 2023
"Secepatnya kami siapkan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat 6 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Kepuasan Publik Atas Kinerja Satgasus TPPO Bentukan Polri Mencapai 86 Persen
31 Agustus 2023
Mayoritas responden menyatakan puas dengan kinerja Satgasus TPPO bentukan Polri dalam menangani tindak pidana perdagangan orang.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Duet dengan Airlangga Buat Prabowo Unggul
15 Agustus 2023
Elektabilitas Prabowo menduduki peringkat pertama dengan 38,2 persen.
Baca SelengkapnyaDiundang Jokowi ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Hary Tanoe: Bicara Macam-macam
16 Mei 2023
Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia atau Perindo Hary Tanoesoedibjo temui Jokowi di tengah isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi dan Surya Paloh Soal Isu Reshuffle Menteri NasDem Buntut Hubungan yang Renggang
16 Mei 2023
Jokowi dan Surya Paloh buka suara soal kemungkinan adanya reshuffle menteri dari NasDem.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar dan Anies
4 Mei 2023
Survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Prabowo Subianto unggul tipis dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Tak Ada Agenda di Istana Presiden pada Rabu Ini
1 Februari 2023
Mahfud Md mengatakan tidak ada undangan dari Presiden kepada dirinya untuk datang ke Istana Jakarta, Rabu.
Baca Selengkapnya