Duta Besar Malaysia Minta Indonesia Terima Keputusan Mahkamah Internasional

Reporter

Editor

Selasa, 16 Desember 2003 11:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Rastam Mohammad Isa, minta masyarakat dan pemerintah Indonesia menerima keputusan Mahkamah Internasional tentang kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan. “Saya kira reaksi masyarakat Indonesia juga sudah bisa menerima,” kata dia, kepada pers, usai jamuan makan malam di hotel Hilton, Jakarta, Jumat (20/12) malam. Menurut Rastam, kedua negara sebaiknya tidak memperpanjang persoalan Sipadan -Ligitan karena keputusan Mahkamah Internasional sudah final. “Soal Sipadan-Ligitan, saya tidak mau komentar lagi. Begitulah keputusan Mahkamah Internasional, dan kita menerima itu,” kata dia. Ia juga menolak mengomentari rencana parlemen Indonesia menggunakan hak interpelasi untuk meminta penjelasan soal Sipadan-Ligitan ke Presiden Megawati. Duta Besar yang sudah tiga tahun bertugas di Jakarta ini juga menyatakan pemerintah Malaysia dalam waktu dekat akan membicarakan perubahan batas laut antar kedua negara sehubungan dengan telah sahnya kepemilikan Malaysia atas kedua pulau yang dikenal sebagai kawasan resor pariwisata itu. “Soal batas laut harus segera dibicarakan,” tandas Rastam, tanpa menjelaskan kapan tepatnya perundingan lanjutan dengan Indonesia akan dilakukan. Rastam sempat mengelak ketika diminta penjelasan soal pembangunan resor pariwisata di Sipadan pada awal 1980-an, ketika pulau itu sejak 1969 sudah disepakati berada dalam keadaan status quo. “Untuk apa lagi bicara itu? Kan sudah ada keputusan,” kilah dia. Setelah terus didesak, Rastam lalu menjawab dengan mengambil perumpamaan sengketa tanah antara dua pihak, dimana pihak pertama sudah lebih dulu membangun rumah di sana. “Misalnya, di Jakarta ini ada orang yang punya tanah dan membangun. Lalu, ada orang lain datang dan mengaku memiliki tanah itu. Masa orang yang pertama harus pergi?” kata Rastam, sambil tertawa. Rastam juga membantah Malaysia telah meningkatkan aktivitas keamanan di Sipadan, setelah putusan Mahkamah Internasional dikeluarkan Selasa (17/12) lalu. Harian Strait Times edisi hari ini menurunkan berita bahwa terjadi peningkatan jumlah personil polisi menyusul sahnya kedaulatan Malaysia atas dua pulau sengketa itu. “Tidak ada pembangunan instalasi militer di Sipadan. Untuk apa?" kata Rastam balik bertanya. Kalaupun ada penambahan jumlah personil polisi, lanjut Rastam, itu hanya untuk mengatasi gangguan keamanan, seperti serangan gerilyawan Abu Sayyaf yang memang pernah menculik wisatawan di Sipadan, beberapa waktu lalu. (Wahyu Dhyatmika/Faisal Assegaf/D.A. Chandraningrum – Tempo News Room)

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

4 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

5 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

12 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

23 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

26 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

27 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

34 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

36 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

43 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

55 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya