TEMPO Interaktif, Bengkulu - Milyan, 18 tahun, warga Desa Pino Baru, Kabupaten Bengkulu Selatan, tewas diterkam harimau dengan kondisi tubuh mengenaskan di lokasi perkebunan kopi miliknya.
"Ia diterkam saat sendiri di kebun kopi miliknya," ucap bibi korban, Surainah, Minggu 10 September 2011.
Menurutnya, korban ditemukan teman sesama petani kopi pada malam Jumat 9 September 2011 sekitar pukul 21.00 WIB sekitar 500 meter dari pondok miliknya dengan kondisi luka menganga di sekujur tubuh karena terkaman harimau.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana korban diserang harimau karena tidak ada saksi mata. Diperkirakan jarak korban dengan harimau membuat ia tidak sempat menyelamatkan diri dari serangan si raja hutan.
Di sekitar mayat korban terdapat banyak jejak harimau. Korban dibawa pulang ke perkampungan penduduk dengan cara digotong secara bergantian oleh teman-temannya. Setelah sampai di perkampungan, barulah jasad korban dibawa ke rumah duka.
Petani kopi setempat menyatakan sebelumnya dijumpai seekor harimau yang berkeliaran di sekitar pondok petani pada malam hari, bahkan harimau tersebut sempat juga mencuri beberapa ekor hewan ternak milik warga.
Akibat teror harimau tersebut puluhan petani kopi memutuskan kembali ke kampung masing-masing dan akan kembali jika harimau itu sudah ditangkap oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Sementara itu BKSDA setempat menyatakan akan menangkap harimau yang telah meresahkan tersebut dengan menggunakan jebakan setelah mendapatkan izin dari Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Ada dua kemungkinan mengapa harimau sampai mengganggu masyarakat. Pertama, sudah tidak lagi sumber makanan di hutan. Kedua, habitatnya terus terganggu karena aktivitas manusia seperti pembalakan liar dan perambahan hutan secara liar.
PHESI ESTER
Berita terkait
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie
6 April 2018
Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAnak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati
27 Mei 2017
Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.
Baca SelengkapnyaKematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi
27 Mei 2017
Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet
27 Mei 2017
Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat
24 Mei 2017
Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.
Baca SelengkapnyaHarimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah
24 Mei 2017
Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaTiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi
3 Mei 2017
Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.
Baca SelengkapnyaKlinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu
31 Maret 2017
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).
Baca SelengkapnyaPopulasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun
31 Juli 2016
Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.
Baca SelengkapnyaKonflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi
12 Juni 2016
Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.
Baca Selengkapnya