Di Makassar, Salat Ied Berlangsung di Sejumlah Lokasi

Reporter

Editor

Selasa, 30 Agustus 2011 12:11 WIB

Ratusan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Fitri di gedung Dakwah Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan (30/8), meskipun pemerintah menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu besok. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO Interaktif, Makassar - Meski pemerintah menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011, tetapi sejumlah umat muslim telah merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini. Di Makassar, warga Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia menggelar salat Ied di sejumlah titik.

Pantauan Tempo, warga Muhammadiyah menggelar salat Ied di Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Lebih dari 1000 orang ikut berlebaran. Tak hanya aula gedung dari lantai satu hingga tiga, tetapi pekarangan dan badan Jalan Perintis Kemerdekaan dipakai untuk tempat salat. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan tersebut mengalami kemacetan.

Selain di Perintis, warga Muhammadiyah juga menggelar salat Ied di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar di Jalan Sultan Alauddin.

Tak hanya warga Muhammadiyah, Hizbut Tahrir Indonesia Sulawesi Selatan juga menggelar salat Ied yang berlokasi di halaman Rumah Makan Lesehan Dhani, di Jalan Perintis Kemerdekaan. Salat dipimpin oleh Imam Ustad Muiz Abd Karim dan khatib oleh Ustad Dirwan Abd Jalil.

Juru bicara Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan mengatakan pihaknya merayakan hari kemenangan pada 30 Agustus ini karena hilal telah terlihat di berbagai negara Islam, di antaranya Saudi Arabia, Yordania, Palestina, Qatar, Mesir, Sudan, dan Yaman.

KAMILIA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

21 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

22 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

13 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

14 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

16 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

16 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

17 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

17 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya