Polemik Pembangunan Masjid di Kupang Dapat Perhatian Presiden  

Reporter

Editor

Senin, 22 Agustus 2011 15:39 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang - Polemik yang dipicu aksi penolakan pembangunan Masjid Nur Musofir di Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebuah tim dari Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) yang dipimpin Sekretaris Wantimpres Bidang Hubungan Antaragama, Prof. Masykuri Abdillah, ditugaskan ke Kupang untuk melakukan investigasi.

Tim beranggotakan lima orang itu melaksanakan tugasnya selama dua hari, yakni Sabtu hingga Minggu, 13-14 Agustus 2011. “Tim diantar Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim,” kata Lurah Batuplat, Regina Kobi, Senin, 22 Agustus 2011.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Kelurahan Batuplat, Selasa, 2 Agustus 2011, mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kupang. Mereka menuntut agar pembangunan masjid tersebut dihentikan.

Perwakilan warga, Yohanes Lenggu, mengatakan prosedur perizinan pembangunan masjid tersebut tidak sah karena terjadi rekayasa surat pernyataan dukungan warga di sekitar lokasi pembangunan. Surat pernyataan yang ditandatangani 60 orang dinilai palsu karena sebenarnya hanya tiga kepala keluarga (KK) yang mendukung. Surat berisi tanda tangan 60 orang itu pun untuk kepentingan pembangunan musala tahun 2007 lalu.

Sesuai dengan arahan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung, pembangunan sebuah rumah ibadah minimal harus mendapatkan persetujuan sekurang-kurangnya 90 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi.

Ketua MUI NTT, Abdul Kadir Makarim, menyesalkan aksi penolakan tersebut karena seluruh persyaratan pembangunan masjid sudah dipenuhi. Tidak ada manipulasi dokumen persetujuan warga. Selain itu peletakan batu pertama dilakukan oleh Wali Kota Kupang, Daniel Adoe, serta dihadiri tokoh masyarakat di daerah itu. "Lahan pembangunan masjid itu juga dihibahkan dari Pemerintah Kota," ujarnya.

Untuk menghindari kerusuhan yang menimbulkan konflik berbau Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), Walikota Daniel Adoe meminta bantuan aparat kepolisian setempat mengamankan pelaksanaan pembangunan masjid tersebut.

Daniel membenarkan pembangunan masjid tersebut atas rekomendasi dirinya yang didasarkan pada persetujuan Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Kota Kupang. "Saya tidak mungkin keluarkan rekomendasi tanpa persetujuan FKUB," ucapnya.

Namun karena tetap ditentang, Wali Kota memutuskan menghentikan sementara pembangunan masjid tersebut.

Ihwal kedatangan Tim Wantimpres, Daniel Adoe mengaku tidak tahu. Dia bahkan mengaku kaget setelah mendapat pemberitahuan dari Lurah Batuplat. "Mereka telah melakukan investigasi dan meminta klarifikasi warga soal penolakan pembangunan masjid itu," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin 22 Agustus 2011.

Sesuai dengan laporan lurah, Tim Watimpres meminta klarifikasi 65 warga yang telah membubuhkan tanda tangan dukungan, tapi warga membantah telah menandatangani surat persetujuan.

Daniel berharap upaya yang dilakukan berbagai pihak, termasuk Tim Wantimpres, dapat memberikan dampak positif terhadap kerukunan umat beragama di Kota Kupang. "Saya berharap semuanya bisa berjalan lancar dan Kupang tetap damai, serta menjadi contoh kerukunan antarumat beragama di Indonesia dan dunia," ujarnya.

Pemerintah Kota Kupang juga telah membentuk tim investigasi yang disebut Tim Sembilan. Mereka menyelidiki kemungkinan terjadinya pemalsuan dokumen pembangunan masjid tersebut. Tim melibatkan berbagai unsur, seperti aparat penegak hukum hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Berdasarkan hasil investigasi Tim Sembilan itulah Wali Kota memutuskan menghentikan sementara pembangunan masjid tersebut. ”Demi menjaga keamanan dan kerukunan antarumat beragama.”

YOHANES SEO

Berita terkait

Ketua Pengurus Masjid Al Barkah Mengaku Setiap Pengurus Dapat Rp 70 Juta dari Uang Ganti Rugi

5 jam lalu

Ketua Pengurus Masjid Al Barkah Mengaku Setiap Pengurus Dapat Rp 70 Juta dari Uang Ganti Rugi

Ketua Pengurus Masjid Al Barkah Ahmad Satiri mengakui mereka membagikan uang ke setiap pengurus masjid. Uang ganti rugi dari Bina Marga DKI.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Masjid Al Barkah Mangkrak, Ahli Waris Beda Pendapat Soal Cara Ganti Rugi

8 jam lalu

Pembangunan Masjid Al Barkah Mangkrak, Ahli Waris Beda Pendapat Soal Cara Ganti Rugi

Masjid Al Barkah tergusur karena terkena proyek. Ada ahli waris yang inginnya model terima kunci ada yang minta ganti rugi uang.

Baca Selengkapnya

Warga Sebut Ada Bagi-bagi Uang ke Pengurus Masjid di Balik Mangkraknya Pembangunan Masjid Al Barkah

9 jam lalu

Warga Sebut Ada Bagi-bagi Uang ke Pengurus Masjid di Balik Mangkraknya Pembangunan Masjid Al Barkah

Tempo telah menanyakan soal kabar bagi-bagi uang itu ke ketua dan bendahara pengurus Masjid Al Barkah Cakung Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Beda Versi Ketua dan Bendahara Masjid Al Barkah Cakung Soal Jumlah Duit yang Disetorkan ke Kontraktor

11 jam lalu

Beda Versi Ketua dan Bendahara Masjid Al Barkah Cakung Soal Jumlah Duit yang Disetorkan ke Kontraktor

Pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur Mangkrak. Ada dugaan uang pembangunan dilarikan kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

3 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

6 hari lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

6 hari lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

7 hari lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

Pemko Pariaman Targetkan Masjid Terapung Selesai Tahun Ini, Segini Biaya Pembangunannya

21 Februari 2023

Pemko Pariaman Targetkan Masjid Terapung Selesai Tahun Ini, Segini Biaya Pembangunannya

Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menargetkan Masjid Terapung Kota Pariaman dapat rampung pada 2023. Apa saja keistimewaannya?

Baca Selengkapnya

Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Minta Wali Kota Depok Batalkan Alih Fungsi Lahan Sekolah Jadi Masjid

9 Januari 2023

Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Minta Wali Kota Depok Batalkan Alih Fungsi Lahan Sekolah Jadi Masjid

Wali Kota Depok Mohammad Idris diminta memberikan pemulihan psikologis beserta pemulihan hak para siswa SDN Pondok Cina 1 yang terlanggar.

Baca Selengkapnya