Iwan Piliang Dinilai Persis Nazaruddin  

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Juli 2011 17:13 WIB

Muhammad Nazaruddin. Metro TV

TEMPO Interaktif, Bogor - Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustofa mengatakan Iwan Piliang, orang yang memfasilitasi Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat dalam wawancara melalui jejaring sosial Skype lalu diyayangkan di MetroTV, memiliki masalah yang hampir sama dengan Nazaruddin. Menurut Saan, Iwan merupakan kader lama Partai Demokrat yang kini telah melepas keanggotaan.

"Dia motifnya sederhana sekali, yaitu kecewa karena merasa tidak diperlakukan secara profesional oleh partai," kata Saan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2011.

Saan mengatakan tak tahu kenapa Iwan yang nama aslinya Narliswandi Piliang itu merasa kecewa. Menurut Saan, ketika sesorang sudah masuk ke dalam partai politik, seharusnya mendedikasikan dirinya untuk kepentingan partai. "Sebenarnya kita tidak tahu dia ini bekerja di partai atau mengabdi ke partai," kata Saan. "Masak urusan sepele dia jadikan sesuatu yang sangat luar biasa."

Sikap Iwan, kata dia, terlalu berlebihan. Menurutnya, Iwan berada di partai bukan dibayar profesional. "Kita tidak tahu juga apa yang dilakukan untuk partai. Yang jelas menurut saya itu (wawancara dengan Nazaruddin lewat Skype) sangat berlebihan," kata Saan.

Kemungkinan Nazaruddin tidak sendiri dalam melempar tudingan itu. Menurut Saan, jelas terlihat dalam rekaman wawancara itu yang diduga ada yang men-setting-nya. "Örang ini berkepentingan mendiskreditkan partai, mendiskreditkan ketua umum, dan pembangkangan upaya hukum, bisa dari dalam atau dari luar," kata Saan.

Iwan Piliang menyangkal tudingan wawancara yang dilakukannya dengan Nazaruddin didasari kekecewaan terhadap Partai Demokrat. Menurut dia, wawancara itu dia lakukan semata-mata bagian dari kerja jurnalistik dan sudah dirancang sejak lama.

"Saya yakin jurnalis berusaha mendapatkan wawancara dengan Nazaruddin, cuma kebetulan yang lain tidak dapat," kata Iwan ketika dihubungi Tempo, Sabtu 23 Juli 2011.

Iwan mengatakan sejak Nazaruddin kabur ke Singapura, ia terus mengupayakan agar bisa mewawancarai Nazaruddin. "Tapi baru pekan kemarin, Nazarddin bersedia," kata Iwan.

Jika ada tudingan pernah kecewa, Iwan mengatakan kekecewaan itu justru ia alami terhadap Nazaruddin dan bukan terhadap Partai Demokrat. Ia bercerita pada 2010 pernah diminta Ketua Umum Anas Urbaningrum mengembangkan media milik Partai Demokrat yang bernama D-Magz. Tetapi media itu hanya berhasil terbit satu kali, karena Nazaruddin tidak membayar pekerjaannya.

"Ibaratnya, di sebuah kampung kita mencari orang yang salah, semua mencari orang itu tapi apakah kerja jurnalistik harus mengikuti cara kerja orang sekampung itu? Kerja jurnalistik itu bukan kerja yang singkat," kata Piliang.

Iwan mengatakan awalnya wawancara dengan Nazaruddin hanya diniatkan sebagai kerja pribadi untuk selanjutnya diunggah ke situs berbagi Youtube. Seorang kawan lantas menyarankan agar Iwan menghubungi stasiun televisi, agar siaran wawancara itu bisa juga disaksikan oleh mereka yang tidak memiliki akses internet.

Ia mengaku mempersiapkan wawancara ini cukup lama. Selain harus terus mendesak Nazaruddin agar bersedia diwawancara, ia juga membeli perangkat lunak khusus agar bisa merekam proses wawancara dengan maksimal. Ia juga menghubungi stasiun televisi swasta yang kemudian memberikan respon dan bersedia menyiarkan wawancara itu setelah melalui proses rekaman.

"Awalnya mau wawancara tanggal 16 Juli 2011 lalu diundur oleh Nazaruddin, mundur lagi karena saya ada musibah ayah meninggal," kata Iwan. "Baru kemarin (Jumat, 22 Juli 2011) Nazaruddin bersedia, itu pun setelah terus saya desak dan saya SMS terus-menerus," kata Iwan.

KARTIKA CANDRA | EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya