Soal Ambang Batas, PKB Takut Kehilangan 32 Juta Suara

Reporter

Editor

Minggu, 17 Juli 2011 11:37 WIB

logo pkb

TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak partai politik terutama Partai Demokrat tidak memaksakan ambang batas masuk parlemen mencapai 4 sampai 5 persen. "Tiga persen adalah angka yang bisa diterima," kata Abdul Malik Haramain, anggota DPR Komisi II dari Fraksi PKB, kepada Tempo, Ahad, 17 Juli 2011.

Ia menyayangkan sikap partai koalisi seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat yang berkukuh pada angka 4 dan 5 persen. Menurut Haramain, jika terus dipaksakan, akan berdampak pada kelangsungan koalisi. "Sekretariat Gabungan dinilai hanya membicarakan kebutuhan Partai Demokrat sendiri. Eksistensi Setgab jangan hanya untuk kepentingan Partai Demokrat, tapi juga kepentingan koalisi," kata Haramian.

Haramain mengakui sampai saat ini soal parliamentary threshold tak pernah dibahas di Setgab partai koalisi. "PKB berharap dalam rapat konsultasi pimpinan Senin besok sudah ada angka yang disetujui," katanya lagi. "Jangan sampai ambang batas diparipurnakan tanggal 19 mendatang, bisa malu sama rakyat."

Haramain menegaskan PKB sepakat soal penyederhanaan partai politik di masa mendatang. Salah satunya dengan mendukung kenaikan ambang batas masuk parlemen secara bertahap dan diberlakukan secara nasional. Sistem multipartai yang gemuk menyulitkan pemerintah mengambil keputusan. "PKB setuju kenaikan, tapi jangan menghilangkan suara sah keterwakilan rakyat," kata dia. "Dengan angka 5 persen hitungan linier suara sah yang hilang bisa mencapai 32 juta suara."

Pembahasan angka ambang batas selama ini berlangsung alot dan sikap DPR terbelah. Ambang batas yang muncul dalam pembahasan berkisar antara 2,5-5 persen. Sejumlah fraksi dari partai besar menghendaki parliamentary threshold mendekati angka 5 persen, sedangkan fraksi partai yang kecil lebih memilih angka parliamentary threshold mendekati batas bawah

Menurut Haramain, partai-partai yang punya kursi sedikit di DPR akan bertarung soal ambang parliamentary threshold. Sampai saat ini PAN, PKB, PPP, dan PKS, serta partai nonkoalisi seperti Hanura dan Gerindra masih menginginkan ambang batas maksimal 2,5-3,5 persen. "Kami tidak kaku, Senin besok diharapkan ada kejelasan dan kesepakatan," kata Haramain.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

2 hari lalu

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

Pilkada 2024, terdapat sejumlah perbedaan persyaratan pendaftaran bagi calon gubernur independen dengan calon wali kota atau bupati independen.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

3 hari lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

5 hari lalu

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menjajaki peluang lain untuk Sudirman Said agar tetap maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

19 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

21 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

23 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

42 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

48 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

49 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

54 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya